Menu

Mode Gelap
Kejaksaan Tinggi Sumsel Tetapkan 3 Orang Tersangka Kasus Korupsi Pahami Perbedaan Bronzer dan Contour untuk Hasil Makeup Maksimal Batuk Tak Kunjung Sembuh? Ini 7 Cara Mencegah dan Mengatasinya Secara Alami! 8 Barang yang Tidak Boleh Dibersihkan dengan Baking Soda Emas Antam Naik 15 Ribu, Berikut Harga dan Ketentuan Pajaknya Ternyata Anggaran Festival Durian Ke 2 di PUT Dialihkan Dinas Pariwisata RL Kesini

SJ News

Megawati: Tanpa Bung Karno, Indonesia Tak Akan Ada

badge-check


Megawati Soekarnoputri Perbesar

Megawati Soekarnoputri

Jakarta- Presiden ke-5 Republik Indonesia, Megawati Soekarnoputri, menegaskan peran besar ayahnya, Bung Karno, dalam pembentukan dan kemerdekaan Indonesia.

Hal ini disampaikannya saat memberikan keynote speech dalam peluncuran buku Pilpres 2024 Antara Hukum, Etika, dan Pertimbangan Psikologis di Hotel Four Seasons, Jakarta, Kamis (12/12/24).

“Kalau tidak ada Bung Karno, tidak ada negeri ini. Saya sampai bilang, kasihan Bung Karno, hidupnya lebih banyak dihabiskan di penjara daripada pacaran,” ujar Megawati.

Bung Karno Tak Miliki Rumah dari Negara

Megawati juga menyoroti fakta bahwa Bung Karno, Presiden pertama RI, yang juga proklamator dan pahlawan nasional, tidak pernah mendapatkan rumah dari negara.

Ia mengkritik sistem birokrasi yang dinilainya bobrok dan tidak menghargai jasa besar ayahnya.

“Bayangkan, Presiden pertama Republik Indonesia, proklamator, bapak bangsa, tidak punya rumah dari pemerintah. Itu hak, tapi tidak pernah diberikan,” imbuh Megawati.

Saat ini, Megawati mengaku sedang mengurus masalah ini. Menurutnya, hal ini menunjukkan betapa rumit dan berbelitnya birokrasi di Indonesia.

“Birokrasi kita mungkin panjangnya beberapa kilometer. Ini menunjukkan betapa kacau sistem yang ada,” katanya.

Pencabutan TAP MPR 1967 dan Hak Bung Karno

Megawati mengapresiasi langkah pemerintah mencabut TAP MPRS Nomor 33 Tahun 1967 yang pernah menyatakan Bung Karno sebagai pengkhianat bangsa.

Namun, ia mengungkapkan bahwa keluarganya kini masih harus memperjuangkan hak-hak yang tidak diberikan selama TAP tersebut berlaku, seperti rumah negara dan gaji.

“Setelah TAP itu dicabut, kami masih harus mengurus hal-hal seperti rumah dan gaji yang tidak pernah diberikan. Bung Karno dianggap pengkhianat, padahal jasanya sangat besar. Ini hal yang sangat menyedihkan,” pungkas Megawati.(Red/kumparan)

Trending di SJ News