Jajaran Polres Kota Malang Sujud Massal, Mohon Maaf Tragedi Kanjuruhan

✍️ Raghmad

Perkiraan Waktu Baca: 2 menit

Kota Malang – Jajaran Polresta Malang Kota Jawa Timur melakukan sujud massal sebagai bentuk permohonan ampun kepada Allah atas tragedi Kanjuruhan.

Momen tersebut diunggah akun media sosial resmi Polresta Malang Kota, Senin (10/10/22).

Dalam unggahan tersebut terlihat jajaran Polres Malang Kota melakukan sujud di tengah lapangan.

Sujud tersebut dilakukan dalam kegiatan apel rutin jajaran Polresta Malang Kota di halaman Mapolresta Malang Kota, Senin (10/10) pagi.

Baca Juga :  Kasus Dugaan Korupsi Dana Hibah: KPK Panggil Ulang Gubernur Jatim Khofifah Pekan Depan

Apel yang dipimpin Kapolresta Malang Kota Kombes Budi Hermanto itu, secara spontan dilakukan sujud secara bersama-sama.

Selain sebagai wujud permohonan ampun kepada Tuhan, sujud itu pun ditujukan sebagai bentuk permohonan maaf kepada keluarga korban.

β€œMohon ampun kami kepada-Mu ya Rabb atas peristiwa yang terjadi pada 1 Oktober silam. Tak lupa permohonan maaf juga kami haturkan kepada korban dan keluarganya beserta Aremania Aremanita. Kabulkan doa kami, ya Rabb,” tulis akun tersebut.

Baca Juga :  Pemkot dan Kantor Pertanahan Kota Batu Bahas Redistribusi Tanah Objek Landreform 2023

Tragedi yang terjadi di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur, menewaskan lebih dari 125 penonton.

Acara pertandingan bola yang mempertemukan Arema FC kontra Persebaya Surabaya itu semua berjalan damai, sampai polisi meletuskan gas air mata ke arah tribune penonton.

Polisi telah menetapkan sejumlah pihak sebagai tersangka dalam tragedi berdarah itu.

Termasuk sejumlah personel dari Korps Bhayangkara, yakni Kabag Polres Malang, Danki 3 Sat Brimob Polda Jatim dan Kasat Samapta Polres Malang.

Baca Juga :  Dirjen PSLB3 KLHK dan Dewanti Resmikan Zero Waste Education Park Batu

Ketiganya ditetapkan sebagai tersangka berkenaan dengan gas air mata di area stadion.

Gas air mata dianggap sebagai pemicu timbulnya korban jiwa dalam tragedi Kanjuruhan.

Ribuan massa yang berusaha melarikan diri dari gas air mata polisi itu terjebak di dekat pintu keluar lantaran terkunci.

Hal itu membuat mereka saling berdesak-desakan di lorong pintu stadion sehingga sebagian di antara mereka tewas terinjak-injak ataupun sesak kehabisan napas. (red/danis)

Tag:

Dapatkan berita pilihan kami langsung di handphone-mu! Follow akun sosial media Satujuang.com di:
πŸ‘‰ WhatsApp Channel: https://whatsapp.com/channel/0029VavO9DU0lwgyedNGq30R
πŸ‘‰ Facebook: facebook.com/RedaksiSatuJuang
πŸ‘‰ TikTok: @satujuang.vt

Berikan Komentarmu

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *