Bengkulu– Sejumlah 12 ekor sapi di Desa Gajah Makmur, Kabupaten Mukomuko, ditemukan mati akibat dimangsa harimau.
Jumlah tersebut berdasarkan data dari kepala desa dan lembaga swadaya masyarakat (LSM) Kanopi Hijau Indonesia dalam kurun 2019 hingga 2023.
“Kejadian terakhir hari Sabtu malam (1/4/23) kemarin. Yang dimangsa sapi milik warga Desa Gajah Makmur,” ujar Kepala Resor Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH) Sebelat Bengkulu, Asep Sunandar, Minggu (2/4).
Untuk mencegah korban ternak, ia mengatakan, lembaga swadaya masyarakat sudah membentuk satuan tugas (Satgas) konflik harimau.
Anggota satgas sudah diberikan pelatihan tentang antisipasi korban ternak dengan cara membuat kandang TPE supaya sapi aman dari tangkapan harimau, tetapi sampai sekarang belum ada yang membuat kandang itu.
Asep mengaku enam bulan yang lalu telah mengimbau warga desa setempat agar berhati-hati terhadap harimau.
“Kalau bisa ternak itu jangan ditinggal di kebun lagi, diupayakan ternak dibawa pulang dan dikandangkan,” ujarnya.
Sementara itu, katanya, sapi warga di wilayah setempat masih tetap dibiarkan berkeliaran di kebun sawit yang dekat dan masuk dalam kawasan Hutan Produksi (HP) Air Rami.
Kemudian sekarang ini kawasan HP Air Rami di daerah ini sudah banyak dirambah oleh oknum warga sehingga harimau turun mencari makan.
Sementara itu, Kepala Seksi Konservasi Wilayah I BKSDA Bengkulu Said Jauhari mengatakan pihaknya akan mencoba mengecek lokasi tempat sapi dimangsa harimau. (red)