Satujuang- Demam Berdarah Dengue (DBD) adalah penyakit menular berbahaya yang dapat menyebabkan kematian dalam waktu singkat dan sering kali menjadi wabah.
Penyakit ini disebabkan oleh virus dengue dari genus Flavivirus, dengan empat serotipe yang dikenal: DENV-1, DENV-2, DENV-3, dan DENV-4.
Penularan virus ini terutama melalui nyamuk Aedes aegypti, meskipun Aedes albopictus juga berperan.
Menurut Vella Rohmayani, Dosen Sarjana Teknologi Laboratorium Medis (TLM) UM Surabaya, gejala infeksi virus dengue bervariasi, mulai dari demam dengue ringan hingga kondisi serius seperti demam berdarah dan dengue shock syndrome.
Masyarakat sering salah paham, mengira bahwa jika seseorang pernah terinfeksi DBD, mereka tidak bisa terinfeksi lagi.
Namun, kekebalan hanya berlaku untuk serotipe yang pernah dialami, sehingga infeksi dengan serotipe lain masih mungkin terjadi.
Penyebaran infeksi DBD dipengaruhi oleh tiga komponen utama: agen penyebab (virus dengue), inang (manusia), dan lingkungan.
Perubahan dalam kondisi lingkungan dapat memengaruhi risiko penularan, baik pada individu maupun populasi.
Untuk mencegah infeksi DBD, langkah paling efektif adalah memberantas nyamuk dewasa melalui pengasapan (fogging) di daerah endemis sebelum musim penularan.
Selain itu, masyarakat diimbau untuk melakukan kegiatan 3M (Menguras, Menutup, Mengubur) untuk mengendalikan jentik nyamuk. Pemberian larvasidasi dan memelihara ikan pemakan jentik juga sangat dianjurkan.
Peran serta masyarakat sangat penting dalam upaya penanggulangan DBD. Tanpa partisipasi aktif dari setiap individu, upaya pemberantasan vektor penular penyakit ini tidak akan berhasil secara optimal.(Red/kumparan)