Satujuang- Dokter spesialis anak, Dr. Dimple Nagrani, mengungkapkan bahwa asap rokok dan polusi udara di kota besar dapat berdampak buruk pada kesehatan kulit anak.
Menurutnya, radikal bebas dari asap rokok dan polusi dapat menyebabkan iritasi pada kulit bayi, bukan hanya asma yang dikenal sebagai passive smoking.
Radikal bebas ini dapat merusak bakteri baik di kulit, mengubahnya menjadi bakteri jahat yang menyerang lapisan pelindung kulit anak.
Dr. Dimple menambahkan bahwa kulit yang rusak dapat membuat pori-pori membesar, sehingga kuman dan bakteri lebih mudah masuk ke dalam tubuh anak, yang pada gilirannya meningkatkan risiko infeksi.
Oleh karena itu, perhatian terhadap pemilihan produk perawatan kulit juga penting.
Menurut Dr. Dimple, penggunaan sabun dengan banyak busa tidak selalu menjamin kebersihan kulit anak.
Sebaliknya, sabun yang menghasilkan sedikit busa seringkali lebih baik untuk menjaga kesehatan kulit anak.
Orang tua disarankan untuk memilih sabun yang tidak terlalu berbusa untuk menghindari iritasi.
Selain itu, Dr. Dimple menyarankan agar anak mandi dua kali sehari dengan air dingin atau hangat, dan tidak terlalu sering mandi untuk mencegah hilangnya minyak alami di kulit.
Jika anak terlihat menggaruk tubuhnya, penting untuk memastikan bahwa penyebab gatal bukanlah produk yang digunakan, lingkungan, atau makanan.
Namun, jika gejala gatal terus berlanjut dan mengganggu tidur atau menyebabkan tantrum, Dr. Dimple menyarankan untuk segera membawa anak ke dokter untuk pemeriksaan lebih lanjut, terutama jika kondisi kulit memburuk dalam waktu 7 hari.(Red/antara)
π² Ingin update berita terbaru dari