Satujuang- Konflik antara Israel dan Palestina, yang berlangsung selama beberapa dekade, terus menjadi isu internasional yang belum terselesaikan dengan banyaknya korban jiwa yang tidak terhitung dari kedua belah pihak.
Universitas Prof. Dr. Moestopo (Beragama) berkomitmen untuk aktif berpartisipasi dalam mencari solusi yang adil terhadap konflik ini, baik di tingkat nasional maupun internasional.
Baru-baru ini, Universitas Moestopo menyelenggarakan bedah buku “Becoming Pro-Palestinian, Testimonies from Global” yang diedit oleh Rosemary Sayigh, sebuah antologi yang diterbitkan oleh Bloomsbury Publishing, Rabu (3/7/24).
Acara ini diadakan di ruang Podcast Universitas Moestopo, Jakarta, dengan Setya Ambar Pertiwi sebagai moderator, yang menghadirkan Dr. Ryantori, M.Si. sebagai salah satu penulis kontributor dari Kawasan Asia Timur.

Dr. Ryantori menjelaskan bahwa buku ini menjadi kumpulan pandangan personal dari penulis dari berbagai belahan dunia, merangkum motif dan perasaan mereka dalam mendukung perjuangan Palestina.
Menurut Dr. Ryantori, buku ini merupakan buku pertama dalam format Palestinografi yang menggambarkan berbagai sudut pandang terhadap isu Palestina.
Ia menegaskan pentingnya buku ini dalam konteks global yang sedang berubah, memberikan harapan bagi bangsa Palestina untuk melihat perkembangan positif di masa depan.
Broto Wardoyo, Ph.D., dari Asosiasi Hubungan Internasional Indonesia (AIHII) dan Senior Associate Professor di Universitas Indonesia, menambahkan bahwa konflik ini bukan hanya masalah etnis atau agama, tetapi hak hidup yang mendasar.
Buku ini memberikan suara kepada orang Palestina yang selama ini terpinggirkan, menegaskan pentingnya menciptakan narasi yang seimbang antara Palestina dan Israel.
Smith Alhadar, penasehat dari The Indonesian Society for Middle East Studies (ISMES), menyoroti kontribusi buku ini terhadap pemahaman global terhadap keadilan internasional.
Ia menyatakan perlunya solidaritas global untuk mendorong perubahan bagi nasib bangsa Palestina yang telah lama menderita.
Dalam upayanya untuk menyelesaikan konflik ini, Indonesia secara konsisten mendukung kemerdekaan Palestina dan memperjuangkan sentralitas isu Palestina di tingkat internasional.
Dr. Ryantori menyampaikan enam poin utama posisi Indonesia terhadap Palestina, termasuk mendukung solusi dua negara dan melindungi kompleks Masjid Al-Aqsa di bawah perlindungan internasional.
Dengan demikian, Universitas Moestopo dan berbagai pihak terkait terus berupaya menggalang dukungan global untuk mencapai penyelesaian yang adil dan berkelanjutan terhadap konflik yang telah lama menghantui kawasan Timur Tengah ini.(Red/rls)