Satujuang, Slawi – Kedai Serlok (Serba Lokal) di kawasan Trasa Slawi, Kabupaten Tegal, Jawa Tengah menuai kritik dari sejumlah pengunjung yang menyoroti inkonsistensi harga dan ketidaksesuaian antara harga menu dengan kualitas serta porsi yang diberikan. Keluhan ini muncul terutama setelah pengalaman kunjungan pada akhir pekan, Minggu (17/8).
Pengunjung melaporkan perbedaan harga signifikan di bandingkan kunjungan sebelumnya.
Salah seorang pengunjung yang datang bersama rombongan besar (11 orang) mengungkapkan keterkejutannya atas lonjakan harga beberapa item.
“Sebelumnya, kopi instan biasa di hargai Rp5.000 per gelas. Namun, saat kami datang rombongan akhir pekan kemarin, harganya naik menjadi Rp7.500 per gelas. Padahal, ini kopi sasetan, bukan biji kopi robusta murni,” jelasnya kepada media, Senin (18/8/25).
Tidak hanya minuman, harga makanan juga menjadi sorotan. Pengunjung yang sama menyebutkan, semangkuk mie ayam dengan ukuran yang di nilainya kecil di hargai Rp12.000.
Lebih lanjut, ia mengaku terjadi kejanggalan dalam perhitungan.
“Kami memesan 3 porsi mie ayam, tetapi di tagih untuk 4 porsi. Selain itu, porsinya sangat sedikit, hanya beberapa suapan sudah habis. Rasanya seperti kami di harga berbeda karena datang berombongan,” tambahnya.
Sebagai pembanding, ia menyebutkan harga kopi di warung sekitar Terminal Slawi umumnya masih berkisar Rp5.000 per gelas.
Menanggapi gelombang kritik tersebut, Afi, pemilik Kedai Serlok, memberikan klarifikasi bahwa harga menu di kedainya sebenarnya telah memiliki patokan yang tetap sejak awal.
“Harga sudah ada patokannya. Namun, jika ada pelanggan yang meminta diskon, sejak awal kami pun bersedia memberikannya,” ungkap Afi saat di konfirmasi.
Meskipun penjelasan pemilik kedai telah di sampaikan, sejumlah pengunjung yang merasa kecewa menyatakan bahwa klarifikasi tersebut belum menjawab persoalan inti: persepsi ketidaksebandingan antara harga yang di bayarkan dengan kualitas produk dan besaran porsi yang di terima, terutama saat berkunjung dalam kelompok besar.
Insiden ini memicu diskusi publik mengenai transparansi harga dan konsistensi pelayanan di usaha kuliner lokal, khususnya saat menghadapi lonjakan pengunjung di akhir pekan. (Hera)
Tag:
Dapatkan berita pilihan kami langsung di handphone-mu! Follow akun sosial media Satujuang.com di:
👉 WhatsApp Channel:
https://whatsapp.com/channel/0029VavO9DU0lwgyedNGq30R
👉 Facebook:
facebook.com/RedaksiSatuJuang
👉 TikTok:
@satujuang.vt