Kota Bengkulu– Pihak Universitas Islam Negeri Fatmawati Sukarno (UIN FAS) Bengkulu mengatakan Polisi ada saat pembangunan pagar untuk jaga keamanan.
“Untuk menjaga keamanan proses pemagaran, karena ada resiko dan potensi,” kata Edi Safari dari Bagian Umum UIN FAS, Rabu (14/12/22).
Ia menyebut hadirnya Polisi untuk memitigasi resiko, karena jika nanti sudah ada masalah kriminalitas atau pemukulan akan menjadi panjang.
Menjaga keamanan kedua belah pihak, baik yang merasa keberatan dan pihak yang melakukan pemagaran.
“Polisi itu posisinya ditengah, bukan berarti berpihak kesana kemari, sama aja, kami juga bermohon ke Polisi untuk menjaga keamanan,” ungkap Edi.
Dalam proses pemagaran ini, sempat terjadi ketegangan antara seorang warga dengan pihak UIN FAS yang menolak keras dilakukannya pemagaran tersebut.
Dikarenakan, pihak UIN FAS berencana akan melakukan pemagaran hingga ke tanah yang ia tinggali saat ini.
“Kami punya hak disini, jangan main pagar saja,” tegas warga tersebut kepada pihak UIN FAS.
Situasi sempat akan memanas, bahkan hampir terjadi perkelahian antara warga tersebut dengan salah seorang dari pihak yang melakukan pemagaran, namun akhirnya berhasil diredam.
Berdasarkan kesepakatan bersama antara kedua belah pihak setelah mediasi dilokasi, akhirnya proses pemagaran ini dihentikan.
Disepakati bersama, akan dilakukan terlebih dahulu pengecekan warkah batas tanah berdasarkan surat tanah nomor 04 di BPN Bengkulu pada hari ini (Kamis, 15/12/22) yang menjadi dasar sertifikat 008 dan 009 milik UIN FAS Bengkulu. (Red)
📲 Ingin update berita terbaru dari