Jakarta – Reshuffle kabinet pemerintahan Presiden Prabowo Subianto akhir-akhir ini menjadi isu hangat yang menarik perhatian publik dan pengamat politik.

Akadimisi dan Pengamat politik, Rocky Gerung yang kerap menyuarakan kritik tajam ini menilai, kabinet yang baru di bentuk masih menyimpan “titipan” dari era Presiden sebelumnya (Joko Widodo).

Scroll Untuk Lanjut Membaca

Menurut Rocky, hal tersebut tidak hanya mencederai identitas kepemimpinan Presiden Prabowo, tetapi juga mengikis kepercayaan publik terhadap komitmen pemerintah untuk membawa perubahan nyata.

“Selama di belakang Presiden Prabowo masih ada figur seperti Jokowi, atau bahkan kehadiran anaknya dalam konteks tertentu, maka identitas pemerintahan ini akan selalu terbayang-bayang oleh masa lalu,” ujarnya di kutip dari YouTube @RockyGerungOfficial, Jumat (7/2/25).

Rocky juga memprediksi bahwa dalam waktu 2-3 minggu ke depan, Presiden Prabowo kemungkinan besar akan melakukan perombakan besar-besaran terhadap struktur kabinetnya.

“Reshuffle ini merupakan respons atas kritik publik dan upaya untuk menjauhkan pemerintahan baru dari bayang-bayang masa lalu,” ucap Rocky.

Rocky Gerung menambahkan, langkah tersebut adalah “political issues” yang sangat krusial untuk memastikan bahwa visi dan misi pemerintahan Presiden Prabowo tidak tercemar oleh intervensi kepentingan individu yang sudah mengakar dari masa sebelumnya.

“Tak sedikit pula yang membuat grafiti di daerah tertentu dengan tulisan “Adili Jokowi”, Hal itu sebagai bentuk keinginan masyarakat yang mengharapkan adanya pemutusan hubungan politik yang kuat antara kedua pemerintahan,” pungkasnya.

Rocky juga menyoroti isu substantif terkait pengelolaan anggaran dan prioritas program pemerintah. Ia mencontohkan isu penerusan proyek IKN (Ibu Kota Negara) yang menurutnya sebenarnya harus di pertimbangkan kembali dari segi kelayakan anggaran.

“Bila anggaran APBN harus menutupi ambisi proyek-proyek yang sebenarnya tidak sejalan dengan kepentingan rakyat, maka reformasi kabinet juga harus di iringi dengan evaluasi kebijakan-kebijakan utama,” jelas Rocky. (AHK)