Bengkulu – Rumah Sakit Khusus Jiwa (RSKJ) Soeprapto Bengkulu, menggelar penyuluhan peran keluarga pada perawatan Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ).
Penyuluhan digelar pada pukul 09.00 WIB-09.30 WIB, di ruang tunggu Poli Rawat Jalan RSKJ Soeprapto, Senin (5/6/23).
“Ada beberapa faktor resiko gangguan jiwa, yang pertama mempunyai riwayat keluarga yang mengidap gangguan jiwa,” sampai Ns.Marlin Momos MS S.Kep selaku pemateri.
Kemudian yang kedua situasi kehidupan yang penuh tekanan, ketiga kondisi medis yang sedang berlangsung.
Keempat kerusakan otak akibat cidera serius, pengalaman traumatis, penggunaan alkohol atau obat-obatan, tidak memiliki teman atau hubungan yang sehat dan mengidap gangguan jiwa sebelumnya.
“Sementara gejala kekambuhan pasien ODGJ antara lain mudah marah, sulit tidur, sering tertawa dan berbicara sendiri,” imbuh Perawat IGD RSKJ Soeprapto ini.
Apabila menemukan gejala tersebut, kata Marlin, keluarga tidak boleh mengurung pasien di dalam rumah atau melarang keluar rumah.
Jangan mengawasi tingkah laku pasien dengan sikap curiga, melarang keluar saat ada tamu, dan jarang berkomunikasi dengan pasien.
“Keluarga berperan dalam mencegah, mengatasi masalah, dan mempertahankan keadaan sehat jiwa. karena jika ada anggota keluarga menderita ODGJ, maka kehidupan keluarga akan terpengaruh,” ungkap Marlin.
Dengan adanya perhatian dan peran dari keluarga maka akan mempengaruhi 25-50 persen tingkat kambuhnya pasien ODGJ.
Jika tanpa peran keluarga dan hanya mengandalkan obat atau petugas saja, maka pengaruhnya hanya berkisar 5-10 persen saja.