Menu

Mode Gelap
Ario Tejo Bayu Aji Sukses Pimpin Jalin, Terima Penghargaan Top 100 CEO 2024 Studi Ungkap Karakter Hewan Tingkatkan Keterampilan Sosial Anak Tren Kecantikan Ramah Lingkungan, Ini Bahan Alami dari Indonesia Upah Naik Hanya 6,5 Persen, Ketua Komisi IV Provinsi Bengkulu Buka Kotak Pengaduan Dampak SE KPU Provinsi Bengkulu, Saksi ROMER di Mukomuko Ketakutan SE KPU Provinsi Bengkulu Disebut Bentuk Intimidasi Kepada Pasangan ROMER

Edukasi

Misteri Al Ula, Kisah Tempat yang Dilarang Nabi Muhammad

badge-check


Kota Al Ula Perbesar

Kota Al Ula

Satujuang– Al Ula adalah sebuah kota yang terletak di Arab Saudi, tepatnya di Provinsi Madinah. Kota ini merupakan situs peradaban kuno yang telah dihuni sejak ribuan tahun yang lalu.

Al Ula juga merupakan rumah bagi Mada’in Saleh, sebuah situs arkeologi yang diakui sebagai Situs Warisan Dunia UNESCO.

Dalam sejarah Islam, Al Ula disebut sebagai tempat yang dilarang oleh Nabi Muhammad. Hal ini disebutkan dalam beberapa riwayat, salah satunya adalah riwayat yang diceritakan oleh Ibnu Ishaq.

Dalam riwayat tersebut, Nabi Muhammad pernah melewati Al Ula bersama dengan para sahabatnya.

Ketika itu, Nabi Muhammad tidak mau berhenti di Al Ula dan memerintahkan para sahabatnya untuk mempercepat langkah.

Keengganan Nabi Muhammad untuk berhenti di Al Ula dikaitkan dengan kepercayaan masyarakat Arab pada masa itu.

Masyarakat Arab percaya bahwa Al Ula adalah kota yang terkutuk. Hal ini dikarenakan Al Ula dulunya merupakan tempat tinggal kaum Tsamud, sebuah kaum yang dihancurkan oleh Allah karena mereka menolak untuk mengikuti ajaran Nabi Saleh.

Kepercayaan masyarakat Arab ini juga diperkuat oleh kondisi Al Ula yang memang sangat berbeda dengan daerah sekitarnya.

Al Ula merupakan daerah yang tandus dan gersang, sedangkan daerah sekitarnya merupakan daerah yang subur dan hijau. Hal ini membuat orang-orang percaya bahwa Al Ula adalah tempat yang dikutuk oleh Allah.

Namun, ada juga beberapa ahli yang berpendapat bahwa Nabi Muhammad tidak melarang untuk mengunjungi Al Ula secara keseluruhan.

Mereka berpendapat bahwa Nabi Muhammad hanya melarang untuk berhenti di Al Ula pada waktu tertentu, yaitu pada saat matahari terbit dan terbenam.

Trending di Edukasi