Satujuang- Burung green honeycreeper yang ditemukan di Cagar Alam Don Miguel, Kolombia, menarik perhatian ornitologis
Dilansir dari BBC, hal ini karena memiliki warna khas jantan di sisi kanan dan corak betina di sisi kiri.
John Murillo, seorang ahli burung amatir, mengidentifikasi keunikan ini, dan temuannya dibagikan kepada ahli genetika evolusioner, Prof Hamish Spencer, dari Universitas Otago di Selandia Baru.
Kasus gynandromorph bilateral ini, di mana satu sisi menunjukkan karakteristik jantan dan sisi lainnya betina, sangat jarang terjadi pada burung.

Spencer menyatakan bahwa fenomena ini memberikan wawasan penting tentang penentuan jenis kelamin dan perilaku seks pada burung, dan merupakan contoh kedua dalam lebih dari 100 tahun.
Penjelasan Spencer mengungkapkan bahwa perbedaan warna bulu bukan disebabkan oleh perbedaan hormon secara menyeluruh, melainkan oleh susunan kromosom pada sel-sel lokal di sekitar bulu.
Fenomena ini muncul dari kesalahan dalam proses pembelahan sel tubuh betina saat menghasilkan telur, diikuti pembuahan ganda dua sperma yang berbeda.
Burung ini diamati selama 21 bulan di Cagar Alam Don Miguel, dengan perilakunya mirip dengan green honeycreeper lainnya.
Meskipun bersifat penyendiri dan menjaga teritorinya, burung ini tidak membiarkan burung green honeycreeper lain mendekat.
Para peneliti tidak memahami sepenuhnya mengapa burung ini bersikap demikian, dan burung lain juga menghindarinya, sehingga kemungkinan untuk kawin menjadi kecil.