Jakarta- Bulan Rajab merupakan bulan ketujuh dalam kalender Hijriyah dan termasuk salah satu dari empat bulan yang dimuliakan Allah SWT.
Bulan ini menjadi momentum istimewa bagi umat Islam untuk meningkatkan ibadah sebagai wujud cinta kepada Allah SWT dan Rasulullah SAW.
Seperti bulan Muharram, Rajab adalah waktu yang penuh keberkahan untuk memperbanyak amal kebaikan, termasuk melaksanakan puasa sunnah.
Rasulullah SAW menjelaskan keutamaan luar biasa dari puasa di bulan Rajab. Dalam sebuah hadits, disebutkan bahwa orang yang berpuasa satu hari di bulan Rajab akan diberikan minuman dari sungai surga.
Rasulullah SAW bersabda, “Sesungguhnya di surga ada suatu sungai yang bernama Rajab. Warnanya lebih putih daripada susu dan rasanya lebih manis daripada madu. Barangsiapa berpuasa satu hari pada bulan Rajab, akan diberi minum oleh Allah dari sungai itu.” (HR. Bukhari dan Muslim).
Kapan dan Berapa Hari Puasa Rajab Dilaksanakan?
Tidak ada aturan khusus mengenai jumlah hari atau waktu tertentu untuk melaksanakan puasa Rajab. Umat Islam dianjurkan untuk menyesuaikan dengan kemampuan masing-masing.
Puasa Rajab dapat dilakukan sebagaimana puasa sunnah lainnya, seperti puasa Senin dan Kamis, puasa tiga hari di pertengahan bulan (Ayyamul Bidh), atau puasa Daud yang dilakukan secara berselang-seling.
Meskipun demikian, hadits Rasulullah SAW menekankan bahwa berpuasa sehari saja di bulan Rajab sudah membawa pahala besar dan keistimewaan luar biasa.
Keutamaan ini menjadi motivasi bagi umat Islam untuk tidak melewatkan kesempatan memperbanyak ibadah di bulan mulia ini.
Rajab adalah waktu terbaik untuk mendekatkan diri kepada Allah dan memperbanyak amalan sebagai bekal di akhirat.(Red/detik)