Menu

Mode Gelap
Kejagung Amankan Buronan Muhammad Khairuddin Terkait Kasus Korupsi Soal Polemik Dugaan Politik Uang di DPD RI: Ini Kata Ketum PPWI Wilson Lalengke Pemkab Blitar Gelar Launching Calender of Events Kab.Blitar dan Closing Global Youth Summit 2025 Sosialisasi Keselamatan Lalin, Polisi Gelar Police Art di Event Tegal Otomotif Show Warga Palu Diamankan Polisi: Diduga Jual Minyak Urut Dengan Cara Memaksa Jumat Berkah, Satlantas Polres Pekalongan Berbagi Kepada Warga Kurang Mampu

SJ News

Ilmuwan Temukan Fosil Kucing Terkecil Berusia Ratusan Ribu Tahun

badge-check


Ilustrasi Perbesar

Ilustrasi

Jakarta- Para ilmuwan berhasil mengidentifikasi spesies kucing terkecil di dunia yang diperkirakan sudah punah.

Spesies ini dinamai Prionailurus kurteni dan diperkirakan hidup sekitar 300.000 tahun lalu. Temuan ini dipublikasikan dalam jurnal Annales Zoologici Fennici.

Berdasarkan fosil yang ditemukan, kucing ini memiliki berat hanya sekitar 1 kilogram, sebanding dengan kucing terkecil yang masih hidup saat ini.

Penelitian menunjukkan bahwa Prionailurus kurteni merupakan bagian dari genus kucing macan tutul (Prionailurus), yang masih memiliki lima spesies hidup di Asia Selatan dan Tenggara.

Kucing macan tutul modern berukuran lebih besar, dengan panjang tubuh hingga 70 cm dan berat sekitar 2 kilogram.

Sebagai perbandingan, spesies kucing terkecil yang masih hidup saat ini adalah kucing berkaki hitam (Felis nigripes) dan kucing berbintik karat (Prionailurus rubiginosus), yang berukuran 35-50 cm.

Fosil Prionailurus kurteni ditemukan di lingkungan yang diduga dulunya berupa hutan, baik yang terlindungi maupun tidak.

Fosil-fosil ini terawetkan dengan baik, diduga karena kucing tersebut sering masuk ke gua untuk berburu tikus atau hewan kecil lainnya.

Penemuan ini memberikan wawasan baru tentang keragaman masa lalu genus Prionailurus.

Penelitian ini menjadi langkah penting dalam melacak asal-usul dan evolusi keluarga kucing.

Para peneliti berencana untuk melanjutkan studi sistematis terhadap fosil kucing, baik di Tiongkok maupun seluruh dunia, untuk memahami keanekaragaman dan sejarah keluarga kucing secara lebih mendalam.(Red/detik)

Trending di SJ News