Jakarta- Harga beberapa komoditas utama mengalami penurunan pada perdagangan termasuk minyak sawit mentah (CPO), timah, batu bara, dan nikel, Selasa (12/11/24).
Selain itu, harga minyak mentah global bergerak stagnan setelah mengalami penurunan selama dua sesi terakhir akibat beberapa faktor seperti revisi permintaan dari OPEC, penguatan dolar AS, dan rencana stimulus China yang mengecewakan.
Harga minyak mentah jenis Brent tercatat naik tipis 0,1 persen ke USD 71,89 per barel, sementara West Texas Intermediate (WTI) AS juga naik 0,1 persen ke USD 68,12 per barel.
OPEC telah memangkas proyeksi permintaan minyak dunia pada tahun 2024, memperkirakan peningkatan hanya sebesar 1,82 juta barel per hari, turun dari 1,93 juta barel per hari pada proyeksi sebelumnya.
Harga batu bara juga melemah pada perdagangan Selasa, dengan kontrak Desember 2024 di bursa ICE Newcastle turun 0,25 persen menjadi USD 143,75 per ton.
Produksi batu bara China pada September meningkat 4,4 persen dari tahun sebelumnya, didorong oleh berakhirnya inspeksi keselamatan di tambang-tambang besar.
Selain itu, curah hujan di wilayah Yunnan meningkatkan pembangkitan listrik tenaga air, yang sedikit mengurangi ketergantungan pada batu bara.
Harga CPO turun 3,16 persen menjadi MYR 5.031 per ton setelah mencapai titik tertinggi sejak Juni 2022. Penurunan ini dipengaruhi oleh stagnasi produksi minyak sawit yang disebabkan oleh perkebunan yang menua dan moratorium pembukaan lahan di Malaysia.
Pemerintah Malaysia juga menaikkan bea ekspor untuk menekan harga lokal, sementara Indonesia berencana meningkatkan campuran biodiesel, langkah yang bisa memperketat pasokan CPO global.