Satujuang- Gunung Semeru di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, mengalami dua kali erupsi, Senin (26/8/24).
Erupsi pertama terjadi pada pukul 00.24 WIB, tercatat di seismograf dengan amplitudo 22 milimeter dan durasi 161 detik.
Erupsi kedua terjadi pada pukul 06.52 WIB, juga dengan amplitudo 22 milimeter dan durasi 142 detik. Kedua letusan tidak dapat diamati secara visual karena tertutup kabut.
Petugas Pos Pemantauan Gunung Api (PPGA) Semeru, Sigit Rian Alfian, menyatakan bahwa meski visual letusan tidak terlihat, aktivitas vulkanik tersebut tetap dilaporkan.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lumajang, Patria Dwi Hastiadi, mengonfirmasi bahwa meskipun tidak ada dampak visual, erupsi yang terjadi berada dalam kategori normal dan tidak mengganggu aktivitas masyarakat yang berjalan seperti biasa.
Selama 24 jam pengamatan hingga Minggu (25/8), PPGA Semeru mencatat 113 gempa letusan dan 14 gempa guguran. Saat ini, status aktivitas Gunung Semeru berada di level II atau waspada.
Patria mengimbau warga untuk tidak beraktivitas di sektor tenggara sepanjang Besuk Kobokan dalam radius 8 kilometer dari puncak.
Di luar jarak tersebut, masyarakat juga dilarang berada dalam radius 500 meter dari tepi sungai sepanjang Besuk Kobokan untuk menghindari risiko awan panas, guguran lava, dan aliran lahar hingga 13 kilometer dari puncak.(Red/kompas)
📲 Ingin update berita terbaru dari Satujuang langsung di WhatsApp? Gabung ke channel kami Klik di sini.