Satujuang- Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Provinsi Bengkulu, kembali menerima pengaduan masyarakat terkait ratusan Kepala Desa (Kades) yang diduga tidak netral dalam prosesi Pemilihan Gubernur (Pilgub) Bengkulu tahun 2024.
Kali ini laporan dimasukkan oleh salah seorang aktivis Bengkulu, Deno Marlando, yang memberikan berkas laporannya pada Jumat (20/9/24) sore.
“Alhamdulillah sudah kita sampaikan kepada Bawaslu Provinsi Bengkulu terkait bukti-bukti dugaan terjadinya ketidak netralan pada Kades,” terang Deno kepada Satujuang.
Deno berharap laporannya bisa langsung ditindaklanjuti oleh pihak Bawaslu.
Dengan harapan tercipta iklim politik yang santun dan mengikuti aturan yang berlaku pada Pilgub yang akan digelar pada November 2024 mendatang.
“Para kandidat silahkan bersaing, namun saya berharap para kandidat memberikan contoh berpolitik yang elok kepada masyarakat. Jangan suka tabrak aturan yang sudah ditetapkan,” tegas Deno.
Sebelumnya, para kades ini juga sudah dilaporkan oleh Jevi Sartika SH yang juga merupakan seorang aktivis di Bengkulu pada Kamis (19/9).
Adanya laporan ini diawali dengan munculnya kabar pernyataan dukungan dari ratusan Kades terhadap salah satu kontestan Pilgub Bengkulu tahun 2024.
Pernyataan dukungan tersebut sudah tersebar di media sosial dan pemberitaan.
Awal dugaan ini bermula di salah satu acara konsolidasi rakyat yang mendukung pasangan calon Helmi-Mian, yang diadakan pada Minggu, 15 September 2024 di Jalan WR. Supratman, Talang Kering, Kota Bengkulu.
Dalam kegiatan tersebut Ketua APDESI Provinsi Bengkulu, Gusmadi, bersama dengan ketua APDESI dari kabupaten juga melakukan orasi dukungan untuk pasangan calon Hemi-Mian. (Red)