Satujuang.com – Pengguna Android disarankan untuk menghapus aplikasi Barcode Scanner buatan Developer LAVABIRD LTD bila tak mau ponsel dibanjiri iklan yang mengganggu dan membuat baterai smartphone cepat habis.
Ini anjuran dari perusahaan riset keamanan siber MalwareBytes. Aplikasi Barcode Scanner buatan LAVABIRD LTD ini diduga mengandung malware setelah ada update atau pemutakhiran terbaru.
Sebelumnya aplikasi ini bertingkah wajar namun setelah ada pembaruan mulai terlihat aneh pada Desember 2020. Aplikasi mengeluarkan iklan atau adware untuk membersihkan file sampah dan meningkatkan masa baterai, dikutip Phone Arena, Selasa (9/2/21).
Malware Bytes mengatakan jika aplikasi membuka browser tanpa ada interaksi apapun dari pengguna. Ini membuat iklan layan terus muncul berulang kali.
Aplikasi Barcode Scanner buatan LAVABIRD LTD sempat menjadi bagian dari program Google Play Pass. Dengan begitu pengguna Android harus membayar US$4,99 perbulan atau US$29,99 pertahun untuk memasang aplikasi tak terbatas.
Aplikasi dapat digunakan oleh maksimal lima anggota, serta bisa menggunakan layanan di saat bersamaan juga. Aplikasi tergolong populer karena sudah diunduh lebih dari 10 juta kali melalui Play Store.
Kini aplikasi ini sudah dihapus dari Google Play Store. Sayangnya bagi yang sudah mengunduh aplikasi, Barcode Scanner masih tersedia di ponsel. Untuk keamanan sebaiknya hapus aplikasi.
Salah satu pilihannya adalah beralih menggunakan Google Lens. Layanan tersebut juga mempunyai kemampuan membaca barcodes serta kode QR di Android dan iOS.
Namun jika aplikasi sudah diinstal dan tetap ingin menggunakannya juga diperbolehkan. Namun pastikan ponsel tidak memiliki malware akibat Barcode Scanner tersebut.
Caranya dengan menginstall aplikasi AppChecker, lalu cari ‘Barcode Scanner’. Jika terlihat ada paket nama ‘com.qrcodescanner.barcodescanner’ langsung hapus sesegera mungkin dari ponsel.
Sumber : cnbcindonesia.com