Satujuang- PT Utama Aset Digital Indonesia (Bittime) proyeksikan harga Bitcoin akan terus menguat hingga mencapai $80.000 atau sekitar Rp1,2 miliar.
CEO Bittime, Ryan Lymn, menegaskan bahwa faktor-faktor seperti adopsi institusional, kondisi ekonomi global, kebijakan moneter, tren makroekonomi, dan Bitcoin Halving akan mendukung penguatan ini.
“Investor semakin memahami pentingnya Bitcoin Halving dan efeknya secara historis,” ungkap Lymn, Senin (4/3/24).
Ia juga menyoroti indikasi bahwa siklus kenaikan suku bunga AS telah mencapai puncaknya, yang dapat menjadi katalis positif bagi Bitcoin.
Dalam konteks penurunan suku bunga, Bitcoin menjadi daya tarik bagi investor sebagai lindung nilai terhadap sistem keuangan tradisional.
“Adanya tiga penurunan suku bunga AS pada 2024 sebagai indikasi pandangan yang lebih bullish bagi pasar kripto,” imbuh Lymn.
Bittime mencatat bahwa sudah terjadi tiga kali Bitcoin Halving sejak 2012, dengan pengurangan imbalan penambang dari 50 BTC menjadi 6,25 BTC pada Mei 2020.
Di sisi adopsi institusional, terdapat 11 ETF Bitcoin spot yang telah disetujui untuk diperdagangkan, mendorong aliran dana masuk yang signifikan dari institusi ke pasar kripto.
Sebelumnya, pada Rabu lalu, harga Bitcoin mencetak rekor baru sebelum Halving yang dijadwalkan pada April 2024, dengan volume perdagangan ETF Bitcoin mencapai rekor $7,79 miliar atau sekitar Rp120 triliun.
Hal ini menjadi indikator penting bagi pelaku pasar kripto.(nt/antara)