Menu

Mode Gelap
Hutan Lindung Bengkulu Darurat Sampah, Minim Perhatian Masyarakat dan Pemerintah Komisi II DPRD Kota Blitar Bersama Disperindag Audensi Bersama Pedagang Pasar Legi Sisi Gelap Unjuk Rasa Ribuan Honorer di Bengkulu, Diwarnai Pengancaman Oknum Pejabat FoSSEI Gelar Rakernas 2025, Bengkulu Jadi Tuan Rumah Presiden Prabowo Siap Luncurkan Program Kesehatan Gratis Nasional Megawati Sampaikan Pesan Penting kepada Prabowo Lewat Ahmad Muzani

Ekbis

Akibat Penurunan Ekspor, Harga Minyak Kelapa Sawit (CPO) Ikut Turun

badge-check


Kelapa Sawit Perbesar

Kelapa Sawit

Jakarta– Harga minyak kelapa sawit (CPO) di Bursa Malaysia Exchange mengalami koreksi pada awal perdagangan pekan ini.

Menurut Refinitiv, harga CPO turun 1,31% menjadi MYR 3.987 per ton pada pukul 10:00 WIB, keluar dari zona psikologis 4.000.

Pada perdagangan sebelumnya, harga CPO menguat 0,75% menjadi MYR 4.040 per ton.

Selama seminggu terakhir, harga CPO menguat 1,97% dan secara bulanan naik 0,75%, meskipun masih mengalami koreksi tahunan sebesar 3,21%.

Penurunan harga CPO terjadi setelah data ekspor menunjukkan penurunan.

Ekspor produk minyak sawit Malaysia untuk bulan Agustus turun 3% menjadi 1.201.488 ton.

Menurut AmSpec Agri, perusahaan inspeksi independen, ekspor turun 0,4% menjadi 1.171.998 ton.

Meskipun demikian, harga CPO masih didukung oleh data produksi dan ekspor yang baik, serta kenaikan harga minyak nabati lainnya.

Harga minyak kedelai dan minyak sawit juga mengalami kenaikan di pasar internasional.

Pergerakan harga minyak kelapa sawit dipengaruhi oleh persaingan dengan minyak nabati lainnya di pasar global.

Kenaikan harga minyak nabati ini dapat menjadi sentimen positif untuk mencegah penurunan harga CPO yang signifikan.

Di Indonesia, harga referensi minyak kelapa sawit mentah telah ditetapkan untuk periode 1-15 September 2023 sebesar US$805,20 per metrik ton.

Pajak dan retribusi ekspor CPO juga ditentukan sebesar US$33 per ton dan US$85 per ton untuk periode tersebut.(cnbc)

Trending di Ekbis