Satujuang- Capung (Anisoptera) ternyata memimpin dalam tingkat kesuksesan berburu, mengungguli predator ganas seperti Singa dan Harimau.
Dilansir dari CNN, meskipun terlihat biasa, capung dan sepupu mereka, lalat perampok, memiliki tingkat tangkapan luar biasa mencapai 97 persen.
Dengan kemampuan visual yang luar biasa dan otak yang cepat dalam memproses informasi, capung dapat memprediksi gerakan mangsa dengan presisi tinggi.
Keunggulan ini memungkinkan mereka memakan ratusan nyamuk setiap hari.

Dalam pertimbangan lain terkait keberhasilan berburu, ular piton besar menonjol karena kemampuannya menunggu dengan sabar hingga muncul mangsa yang tepat.
Meskipun mungkin hanya terjadi beberapa kali setahun, ular ini berhasil membuktikan keefisienannya dalam berburu.
Sebagai contoh lain, coyote diakui sebagai predator serbaguna yang dapat berburu sendiri atau berkelompok, memanfaatkan berbagai sumber daya yang ada di habitatnya.
Fleksibilitas coyote memungkinkannya bertahan dan berkembang di berbagai lingkungan, termasuk perkotaan.
Archerfish, ikan tropis dari Asia Tenggara, juga mencuri perhatian dengan kemampuannya menilai jarak dan menjatuhkan serangga dari bawah air dengan semburan air yang sangat akurat pada jarak dekat.
Meski sulit menentukan siapa pemburu terburuk, serigala mendapat sorotan karena strategi aneh mereka.
Meskipun bergantung pada mengais sisa-sisa selama masa paceklik, serigala memiliki cara unik dalam mendekati mangsa dengan jeritan dan suara keras untuk menakut-nakuti.
Dengan demikian, keberhasilan berburu tidak hanya tergantung pada ukuran dan keganasan, tetapi juga pada kecerdasan, ketepatan, dan fleksibilitas dalam memanfaatkan lingkungan sekitarnya.