Satujuang- Harga minyak mentah merosot pada Senin (29/1) karena pelemahan sektor properti China menimbulkan kekhawatiran permintaan.
Dilansir dari Kumparan, akibatnya, hal itu mendorong pedagang untuk menilai kembali risiko pasokan akibat ketegangan di Timur Tengah.
Minyak Brent turun 1,4% menjadi USD 82,40 per barel, sementara WTI AS turun 1,6% menjadi USD 76,78 per barel.
Batu bara mengalami penurunan dengan harga kontrak Februari 2024 turun 2,18% menjadi USD 116,40 per ton menurut bursa ICE Newcastle (Australia).
Harga minyak sawit (CPO) melemah, kontrak Februari 2024 turun 1,66% menjadi MYR 3,952 per ton menurut bursamalaysia.com.
Harga nikel ditutup turun 2,06%, stabil di USD 16.439 per ton berdasarkan London Metal Exchange (LME).
Harga timah juga mengalami penurunan, berakhir 1,25% lebih rendah di USD 26.329 per ton menurut LME.(NT)