Menu

Mode Gelap
Ario Tejo Bayu Aji Sukses Pimpin Jalin, Terima Penghargaan Top 100 CEO 2024 Studi Ungkap Karakter Hewan Tingkatkan Keterampilan Sosial Anak Tren Kecantikan Ramah Lingkungan, Ini Bahan Alami dari Indonesia Upah Naik Hanya 6,5 Persen, Ketua Komisi IV Provinsi Bengkulu Buka Kotak Pengaduan Dampak SE KPU Provinsi Bengkulu, Saksi ROMER di Mukomuko Ketakutan SE KPU Provinsi Bengkulu Disebut Bentuk Intimidasi Kepada Pasangan ROMER

Ekbis

Industri Kripto Optimis Bitcoin Tembus 100.000 Dolar AS 

badge-check


Mata uang kripto bitcoin Perbesar

Mata uang kripto bitcoin

Jakarta- CEO Indodax, Oscar Darmawan, menyatakan optimisme bahwa Bitcoin (BTC) akan mencapai angka psikologis 100.000 dolar AS dalam waktu dekat.

Hal ini didukung oleh tren positif pasar kripto yang mencatat kenaikan signifikan pada Bitcoin hingga menyentuh all-time high (ATH) di atas 99.000 dolar AS, sebelum terkoreksi ke level 90.000 dolar AS.

Menurut Oscar, kapitalisasi pasar Bitcoin saat ini mencapai 1,9 triliun dolar AS, berkontribusi pada total kapitalisasi pasar kripto global sebesar 3,4 triliun dolar AS.

“Momentum ini membuka peluang besar untuk masuknya likuiditas baru dari investor institusional maupun ritel,” ujarnya di Jakarta, Sabtu (30/11/24).

Oscar menambahkan bahwa perkembangan ini menunjukkan Bitcoin bukan sekadar tren, melainkan bagian dari fondasi transformasi ekonomi digital global.

Selain itu, lonjakan harga Bitcoin memberikan efek domino terhadap altcoin seperti Ethereum, yang juga mengalami kenaikan. Fenomena ini menciptakan peluang diversifikasi portofolio bagi investor.

Di sisi lain, stablecoin semakin memainkan peran penting dalam ekosistem kripto sebagai sarana penyimpanan nilai yang stabil di tengah volatilitas pasar.

Oscar juga menyoroti popularitas memecoin seperti Bonk (BONK) yang mencerminkan kekuatan komunitas kripto, meskipun ia mengingatkan risiko tinggi karena volatilitas dan minimnya utilitas jangka panjang memecoin.

Namun, Oscar mengingatkan investor untuk berhati-hati, mengingat kondisi pasar yang overbought berpotensi memicu koreksi dalam jangka pendek.

Trending di Ekbis