Jakarta- Harga emas terus menunjukkan tren kenaikan dalam beberapa waktu terakhir.
Di Indonesia, harga emas domestik dipengaruhi oleh harga emas dunia yang dihitung dalam dolar Amerika Serikat (AS) dan dikonversikan ke rupiah berdasarkan nilai tukar yang berlaku.
Oleh karena itu, untuk memahami fluktuasi harga emas, diperlukan pemantauan terhadap pergerakan harga emas dunia serta nilai tukar rupiah terhadap dolar AS.
Beberapa faktor utama yang memengaruhi harga emas meliputi:
1. Suku Bunga Acuan
Suku bunga acuan yang ditetapkan oleh bank sentral, seperti The Federal Reserve (The Fed) di AS, menjadi salah satu penentu utama harga emas.
Suku bunga acuan digunakan sebagai dasar untuk menetapkan bunga pinjaman dan simpanan di bank maupun lembaga keuangan.
Dalam investasi, suku bunga yang rendah cenderung mendorong investor untuk beralih ke aset seperti emas, sehingga meningkatkan harga emas. Sebaliknya, suku bunga tinggi dapat menekan permintaan emas.
2. Pergerakan Inflasi
Inflasi yang disebabkan oleh ketidakseimbangan antara permintaan dan penawaran barang atau jasa membuat nilai mata uang menurun.
Dalam situasi ini, emas menjadi pilihan investasi yang populer sebagai aset lindung nilai. Ketika inflasi meningkat, permintaan emas cenderung naik, sehingga mendorong harganya lebih tinggi.
3. Hukum Penawaran dan Permintaan
Keseimbangan antara penawaran dan permintaan juga memengaruhi harga emas. Dalam kondisi ketidakpastian global, permintaan emas meningkat, baik dari bank sentral maupun masyarakat yang ingin mengamankan kekayaannya.
Sebaliknya, pada situasi ekonomi yang stabil, permintaan emas biasanya lebih rendah, terutama dari bank sentral dunia.
Ketiga faktor ini saling memengaruhi dinamika harga emas. Dengan terus memantau suku bunga, tingkat inflasi, dan permintaan global, investor dapat memahami pola fluktuasi harga emas dan mengambil keputusan investasi yang tepat.(Red/idntimes)
π² Ingin update berita terbaru dari