Satujuang- Yohanes Ande Kalla, yang dikenal sebagai Joni dan viral karena aksi memanjat tiang bendera saat upacara 17 Agustus, baru-baru ini gagal dalam tes seleksi TNI.
Joni sebelumnya meminta bantuan Presiden Joko Widodo (Jokowi) karena mengaku mendapatkan janji dari Jokowi pada 2018 untuk diterima menjadi anggota TNI.
Menteri Sekretaris Negara (Mensetneg) Pratikno mengatakan bahwa tes seleksi TNI memiliki parameter tertentu dan menyatakan akan memeriksa kasus ini lebih lanjut. Proses seleksi, menurutnya, melibatkan berbagai tahap dan kriteria.
Kepala Penerangan Kodam IX/Udayana Kolonel Inf Agung Udayana mengonfirmasi bahwa Joni diberikan kesempatan kedua untuk melanjutkan proses tes di Kodam IX/Udayana.
Meskipun tinggi badannya 155,8 cm, sedikit di bawah standar minimal 160 cm yang berlaku di daerah tertinggal seperti NTT.
Joni akan menjalani serangkaian tes meliputi kesehatan, postur, jasmani, akademik, dan psikotes.
Selain itu, piagam penghargaan yang diterima Joni atas aksinya saat upacara HUT RI ke-73 juga akan dipertimbangkan dalam evaluasi.
Hasil tes dan potensi khusus Joni akan dilaporkan ke Mabes TNI AD (Mabesad) untuk penilaian lebih lanjut.(Red/detik)