Satujuang- Dokter Spesialis Penyakit Dalam Konsultan Endokrin Metabolik dan Diabetes RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo, Wismandari, menyatakan pentingnya deteksi dini kelainan pada kelenjar tiroid.
Dimana kelainan pada kelenjar tiroid ini terbagi menjadi dua kategori: kelainan bentuk dan kelainan fungsi.
Kelainan bentuk pada kelenjar tiroid dapat terlihat secara kasat mata atau melalui pemeriksaan medis. Kelainan ini sering ditandai dengan adanya benjolan di area leher.
Menurut Wismandari, kelainan bentuk ini dibagi menjadi dua jenis: bentuk difus yang terasa mulus saat diraba dan bentuk nodul yang terasa tidak rata.
Diagnosa kelainan bentuk dapat dilakukan melalui pemeriksaan fisik, ultrasonografi (USG), dan terkadang CT Scan.
Pemeriksaan fisik secara menyeluruh oleh dokter adalah langkah awal yang penting untuk menentukan tindakan selanjutnya.
Kelainan fungsi tiroid juga terbagi menjadi dua kategori utama: hipertiroid dan hipotiroid.
Hipertiroid terjadi ketika kelenjar tiroid menghasilkan hormon tiroid secara berlebihan, dengan gejala seperti penurunan berat badan yang tidak diinginkan, gemetar, detak jantung yang cepat, berkeringat berlebihan, dan kegelisahan.
Sebaliknya, hipotiroid terjadi ketika kelenjar tiroid tidak menghasilkan cukup hormon tiroid, dengan gejala seperti peningkatan berat badan, rasa kedinginan yang berlebihan, kelelahan, kesulitan tidur, dan kesulitan berkonsentrasi.
Pengenalan dini terhadap gejala kelainan fungsi tiroid sangat penting untuk mendapatkan diagnosis dan pengobatan yang tepat.
Pemeriksaan fisik oleh dokter dapat membantu menentukan apakah seseorang menderita hipertiroid atau hipotiroid.(Red/Antara)