Jakarta- Presiden Prabowo Subianto menyebutkan bahwa judi online adalah salah satu ancaman terbesar bagi Indonesia.
Ia menekankan pentingnya sinergi berbagai lembaga dalam memberantasnya, dengan meminta dukungan dari Jaksa Agung, Kapolri, Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP), dan Badan Intelijen Negara (BIN).
“Ini harus ditopang dengan penegakan hukum yang tegas. Ancaman terbesar kita saat ini adalah judi online, narkoba, penyelundupan, penyelewengan, dan korupsi,” ujar Presiden Prabowo di Istana Negara.
Data Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) menunjukkan bahwa transaksi judi online di Indonesia menyentuh Rp 100 triliun hanya dalam semester pertama 2024.
Sepanjang tahun 2023, angka perputaran uang dari judi online mencapai Rp 327 triliun.
Pertumbuhan transaksi judi online tercatat melonjak drastis sejak 2020, dari Rp 15,8 triliun pada 2020 menjadi Rp 104,4 triliun pada 2022, dengan akumulasi mencapai Rp 517 triliun sejak 2017.
Tingginya angka pelaku judi online di Indonesia menjadi perhatian serius, dengan PPATK melaporkan sekitar 3,2 juta orang terlibat.
Bahkan, sebanyak 80% pemain judi online menghabiskan Rp 100.000 per hari untuk bertaruh.
Yang lebih memprihatinkan, sekitar 2% atau 80.000 pemain judi online adalah anak-anak di bawah 10 tahun, sementara 11% lainnya atau sekitar 440.000 orang berusia 10-20 tahun.
Direktorat Pengendalian Aplikasi Informatika Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) telah memblokir 2.645.081 konten perjudian online dari 17 Juli 2023 hingga 23 Juli 2024.