Menu

Mode Gelap
DPRD Kota Blitar Tetapkan Syauqul Muhibbin-Elim Tyu Samba Jadi Walikota dan Wakil Walikota 2025-2030 Ops Keselamatan Candi 2025, Kapolres Pekalongan: Bangun Budaya Tertib Lalin Demi Meningkatkan Kualitas Keselamatan Puluhan Siswa SMAN 1 Lebong Alami Kesurupan Massal Polda Metro Jaya Gelar Operasi Keselamatan Jaya 2025, Ini Titik Lokasinya Program Cek Kesehatan Gratis Resmi Dimulai, Warga Bisa Mendaftar Via SATUSEHAT Mobile Polda Jateng Gelar Operasi Keselamatan Candi 2025 Mulai 10-23 Februari 2025

SJ News

Bulan Tambahan Bumi, Asteroid PT5 2024 Dekat Selama Dua Bulan

badge-check


Bulan Tambahan Bumi, Asteroid PT5 2024 Dekat Selama Dua Bulan Perbesar

Bulan Tambahan Bumi, Asteroid PT5 2024 Dekat Selama Dua Bulan

Satujuang- Bumi akan memiliki “bulan” tambahan sementara, asteroid PT5 2024, yang akan mengorbit dari 29 September hingga 25 November 2024.

Asteroid ini, berukuran sekitar 10 meter, ditemukan oleh Asteroid Terrestrial-Impact Last Alert System (ATLAS) pada 7 Agustus 2024.

Meskipun akan terbang dekat dengan Bumi, asteroid ini tidak akan menabrak planet kita dan hanya akan meninggalkan orbitnya setelah periode tersebut.

Menurut Profesor Thomas Djamaluddin dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), PT5 2024 dapat disebut sebagai “bulan kedua” atau “bulan mini” karena orbitnya yang mirip Bulan.

Namun, ia menekankan bahwa ukuran kecil asteroid ini akan menghasilkan dampak gravitasi yang sangat minim, sehingga tidak akan mempengaruhi Bumi secara signifikan.

Asteroid ini tidak dapat dilihat dengan mata telanjang dan sulit dideteksi oleh teleskop karena cahayanya yang redup.

Peneliti asal Universitas Complutense de Madrid, Carlos dan Raul de la Fuente Marcos, menjelaskan bahwa Bumi secara rutin menangkap asteroid.

Mereka menghitung bahwa PT5 2024 akan cukup dekat dengan Bumi untuk terikat gravitasi selama dua bulan.

Asteroid ini diperkirakan berasal dari sabuk asteroid Arjuna dan bukan merupakan sampah antariksa.

Penemuan ini menunjukkan bagaimana Bumi dapat menangkap objek luar angkasa secara temporer, menambah keunikan fenomena astronomi yang dapat diamati.(Red/kompas)

Trending di SJ News