Menu

Mode Gelap
Kejagung Amankan Buronan Muhammad Khairuddin Terkait Kasus Korupsi Soal Polemik Dugaan Politik Uang di DPD RI: Ini Kata Ketum PPWI Wilson Lalengke Pemkab Blitar Gelar Launching Calender of Events Kab.Blitar dan Closing Global Youth Summit 2025 Sosialisasi Keselamatan Lalin, Polisi Gelar Police Art di Event Tegal Otomotif Show Warga Palu Diamankan Polisi: Diduga Jual Minyak Urut Dengan Cara Memaksa Jumat Berkah, Satlantas Polres Pekalongan Berbagi Kepada Warga Kurang Mampu

SJ News

Terkontaminasi Salmonella, 500 Kuintal Pakan di AS Kucing Ditarik

badge-check


Terkontaminasi Salmonella, 500 Kuintal Pakan di AS Kucing Ditarik Perbesar

Terkontaminasi Salmonella, 500 Kuintal Pakan di AS Kucing Ditarik

Amerika- BPOM Amerika Serikat (AS) mengumumkan penarikan lebih dari 500 kuintal produk makanan kucing merek Blue Ridge Beef akibat kontaminasi bakteri Salmonella.

Produk yang ditarik adalah lini Kitten Mix dengan nomor lot N25-0716 dan UPC 8542980013436.

Produk ini dijual antara 18 hingga 26 Juli 2024 di enam negara bagian: Virginia, Maryland, Pennsylvania, Connecticut, Massachusetts, dan New York. Kasus ini bermula dari laporan pelanggan yang mendapati hewan peliharaannya sakit.

Pada 12 Desember 2024, sampel produk diuji oleh Laboratorium Kesehatan Masyarakat Negara Bagian Massachusetts dan ditemukan positif mengandung bakteri Salmonella.

BPOM AS mengimbau konsumen untuk segera mengembalikan produk ke toko atau memusnahkannya.

Paparan Salmonella pada kucing dapat menyebabkan gejala seperti diare, diare berdarah, muntah, demam, hingga nafsu makan menurun. Bakteri ini juga berisiko menyebar ke manusia melalui hewan yang terinfeksi.

Insiden ini menambah daftar panjang kasus kontaminasi pada produk makanan hewan.

Sebulan sebelumnya, merek Northwest Naturals menarik produk Feline Turkey Recipe setelah seekor kucing di Oregon mati akibat virus flu burung (H5N1).

Kontaminasi bakteri Salmonella umumnya terjadi pada produk hewani seperti daging mentah, susu tidak dipasteurisasi, dan produk unggas yang kurang matang. Konsumen diminta lebih waspada terhadap risiko ini.(Red/CNN)

Trending di SJ News