Satujuang- Para ilmuwan menyimpulkan bahwa Tata Surya mengalami perubahan bentuk menjadi toroidal setelah menganalisis meteorit besi dari bagian luarnya.
Penemuan ini penting karena dapat mempengaruhi cara kita memahami pembentukan sistem planet di sekitar bintang lain serta urutan susunannya.
Penelitian yang dipimpin oleh ilmuwan planet Bidong Zhang dari Universitas California Los Angeles mengungkapkan bahwa komposisi meteorit besi dari bagian luar Tata Surya memerlukan awan material berbentuk donat, tidak seperti cincin konsentris dalam piringan datar.
Hal ini menunjukkan bahwa fase awal penggabungan sistem Tata Surya mungkin memiliki struktur toroidal.
Meteorit besi yang ditemukan ini mengandung logam tahan api seperti platina dan iridium, yang biasanya terbentuk di lingkungan yang sangat panas dekat bintang pembentuknya.
Temuan ini menimbulkan pertanyaan karena meteorit tersebut berasal dari bagian luar Tata Surya, menunjukkan bahwa proses awal pembentukan Tata Surya mungkin melibatkan struktur toroidal.
Pemodelan yang dilakukan oleh Zhang dan timnya menunjukkan bahwa struktur toroidal ini memungkinkan migrasi objek logam ke pinggiran luar Tata Surya yang sedang terbentuk.
Ini menjelaskan mengapa meteorit dari cakram luar Tata Surya memiliki kandungan logam tahan api yang jauh lebih tinggi daripada yang ditemukan di cakram dalam.(Red/kompas)