Menu

Mode Gelap
Kasus Korupsi Impor Gula, Kejagung Serahkan Tersangka dan Barang Bukti ke Kejari Jakpus Kasus Razman dan Firdaus, Praktiksi Hukum: Pemberian Sanksi Harus Objektif dan Proporsional Polisi Bekuk Komplotan Wanita Spesialis Pencuri Perhiasan Anak Ratusan Personel Amankan Haul Habib Muhammd Bin Thohir Al Hadad di Kota Tegal Korem 041 Gelar Turnamen Tenis Beregu Putra se-Provinsi Bengkulu Perseteruan LSM Dengan Kepala Disdikbud Kota Bengkulu Jadi Perhatian Banyak Pihak

SJ News

Tarik Pasukan PBB, Serangan Bom Bunuh Diri Guncang Pangkalan Militer dan Kapal Penumpang

badge-check


Pasukan Militer Mali sedang berjaga Perbesar

Pasukan Militer Mali sedang berjaga

Satujuang.com– Serangan bom bunuh diri yang melibatkan dua bom mobil disertai tembakan menargetkan sebuah pangkalan militer.

Bom bunuh diri ini terjadi hanya berselang sehari setelah serangan mematikan di sebuah kamp tentara, dan serangan di kapal penumpang yang menewaskan 64 orang.

Dilansir AFP, militer mengatakan bahwa bagian bandara di sebuah pangkalan militer di Gao telah diserang dalam “serangan yang kompleks”.

Pernyataan itu tak merinci kronologi lebih lanjut, dan hanya mengatakan bahwa “respons dan penilaian sedang dilakukan”.

Sehari sebelumnya, dua serangan terpisah menargetkan sebuah kapal feri di Sungai Niger serta posisi tentara di Bamba, juga di daerah Gao, Mali.

Kapal yang diserang melintasi rute antar kota di sepanjang Niger, yang merupakan rute transportasi penting bagi kawasan tersebut.

Kedua serangan itu menyebabkan tewasnya 49 warga sipil dan 19 tentara. Tidak disebut secara spesifik berapa banyak korban tewas dalam tiap serangan.

Namun kejadian itu “diklaim” dilakukan oleh kelompok yang berafiliasi dengan Al-Qaeda.

Peningkatan ketegangan memang sedang terjadi selama beberapa pekan terakhir di Mali.

Situasi ini diduga dipicu oleh penarikan pasukan penjaga perdamaian Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) dari Mali.

perdamaian yang ditandatangani antara pemberontak wilayah itu dengan pemerintah Mali di tahun 2015.

Namun perjanjian itu “rapuh” usai pemerintah sipil digulingkan pada tahun 2020 dan digantikan oleh junta militer.(cnn)

 

Trending di SJ News