Ekbis  

Rokok Hingga Daging Ayam Jadi Penyebab Inflasi di Balikpapan

Avatar Of Tim Redaksi
Rokok Hingga Daging Ayam Jadi Penyebab Inflasi Di Balikpapan
Rokok

Balikpapan Juni sebesar 0,08 persen terjadi di Balikpapan didorong oleh beberapa komoditas.

Diantaranya komoditas angkutan , ras, ayam ras, kretek filter dan trakulu.

Rokok Hingga Daging Ayam Jadi Penyebab Inflasi Di Balikpapan

Berdasarkan rilis Badan Pusat Statistik (BPS) yang juga dikutip dari Bank (BI) kenaikan harga yang terjadi pada komoditas angkutan sejalan dengan tingginya permintaan tiket saat periode Hari Besar Keagamaan (HBKN) serta libur sekolah.

“Sementara untuk kretek filter turut mengalami peningkatan harga akibat adanya penyesuaian dari distributor sebagai dampak lanjutan dari biaya distribusi yang meningkat,” ujar Kepala Perwakilan BI Balikpapan, R. Bambang Setyo Pambudi, Kamis (6/7/2023).

Baca Juga :  Geser Pemilik Djarum, Ini Dia Orang Terkaya di Indonesia Sekarang

Kenaikan harga juga dialami komoditas ras dan ayam ras akibat terbatasnya pasokan serta tingginya harga pakan ternak yang menambah biaya produksi.

Sedangkan trakulu mengalami lonjakan harga akibat menurunnya hasil tangkapan di tengah kondisi yang tidak kondusif.

Baca Juga :  Bapanas Pastikan Penyesuaian Harga Gula Tidak Berdampak Signifikan Terhadap Inflasi

Namun ada beberapa komoditas yang mengalami deflasi atau penurunan harga seperti kangkung, sawi hijau, dan kacang panjang seiring dengan dengan rendahnya permintaan pada periode panen. Kondisi ini membuat laju inflas bisa tertahan.

layang juga mengalami penurunan harga seiring dengan hasil tangkapan yang meningkat. Kemudian semen harganya turun sejalan dengan harga batu bara yang mengalami koreksi,” ungkapnya.

Untuk diketahui, sebesar 0,08 persen di Balikpapan dinyatakan lebih rendah bila dibandingkan pada periode Mei 2023 yang sebesar 0,33 persen.

Baca Juga :  Diprediksi Menguat, Ini Review IHSG dalam Sepekan

Sementara secara tahunan, Indeks Harga Konsumen (IHK) Kota Balikpapan tercatat sebesar 3,87 persen atau lebih tinggi dibandingkan dengan 3,52 persen.

Jumlah itu lebih tinggi dibandingkan gabungan dua kota di Provinsi 3,76 persen.(korankaltim)

Google News Satujuang

Dapatkan update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News