Satujuang- Puluhan buruh yang tergabung dalam Serikat Pekerja Putra Melayu (SPPM) melakukan aksi unjuk rasa di depan PTBengkulu Distribusindo Raya (PTBDR) jalan Citandui Kota Bengkulu, Kamis (11/7/24).
Aksi ini sebagai bentuk reaksi pemutusan kontrak bongkar muat secara sepihak yang dilakukan oleh PTBDR dengan SPPM.
Dikatakan ketua SPPM, Taufik, sebelumnya memang sempat ada tawaran dari pihak PTBDR yang ingin merubah isi kontrak kerjasama bongkar muat.
Akan tetapi, keputusan yang dibuat oleh pihak PTBDR tersebut dinilai merugikan pihak SPPM karena sangat jauh berubah dari isi kontrak yang selama ini telah di Jalankan bersama.
“Kita sudah mengirimkan surat ke Lurah untuk melakukan mediasi, namun belum sempat di mediasi PTBDR mengeluarkan surat pemutusan kerjasama secara sepihak,” ungkap Taufik saat aksi berlangsung.
Taufik menyebut, seluruh tawaran yang disampaikan pihak PTBDR sangat merugikan pihak mereka selaku buruh bongkar muat.
Karena dalam tawaran yang diajukan oleh pihak PTBDR akan menyebabkan puluhan buruh menganggur dan kehilangan sumber kehidupannya.
“Mereka mau mengurangi buruh bongkar dari 57 orang menjadi 10-12 orang kemudian upah buruh mau dibayar per bulan sesuai UMR,” ungkapnya.
Selain itu, kendaraan yang boleh di bongkar oleh pihak SPPM dijatahi sebanyak 8 mobil pernah hari.
Kata Taufik, jika hal ini dilaksanakan maka akan banyak dampak negatif yang terjadi. Maka hari ini pihak mereka memutuskan untuk melakukan aksi unjuk rasa di depan PTBDR.
Informasi terhimpun, ada dugaan pemutusan kontrak ini karena politik kepentingan oknum yang ingin mengambil alih jasa bongkar muat di PTBDR.
Hingga saat ini, belum ada dari pihak PTBDR yang bisa memberikan keterangan terkait aksi unjuk rasa yang dilakukan oleh pihak SPPM. (Red)
📲 Ingin update berita terbaru dari Satujuang langsung di WhatsApp? Gabung ke channel kami Klik di sini.