Banda Aceh– Ratusan Pemuda dan Mahasiswa yang tergabung dalam GMPB melakukan aksi protes di depan Kantor Walikota Banda Aceh.
“Aksi ini adalah bentuk perlawanan terhadap Pemerintah Kota Banda Aceh, terkait Pembangunan Proyek Nurul Arafah Islamic Center (NAIC) yang terbengkalai di Ulee Leue, Kecamatan Meuraxa,” ujar Korlap, T.Wariza Arismunandar, Senin (4/9/23).
Wariza menyampaikan tuntutan mereka terkait proyek yang belum selesai ini, yang dimulai pada masa kepemimpinan Aminullah Usman dan saat ini digantikan oleh Amiruddin sebagai Pj Walikota.
Massa aksi juga menduga bahwa penyalahgunaan anggaran dalam proyek ini melibatkan lebih dari sekadar kadis PUPR dan oknum perangkat Kampung Ulee Lheue.
“Proyek Nurul Arafah Islamic Center merupakan harapan besar bagi masyarakat Banda Aceh dan Rakyat Aceh pada umumnya,” terang Wariza.
Menurut Wariza, proyek ini dianggap sebagai ikonik untuk Kota Banda Aceh dan sebagai wujud kebanggaan Aceh di mata Rakyat Indonesia.
Adapun tiga tuntutan GMPB, yaitu:
1. GMPB mendesak Kementerian Dalam Negeri untuk mencopot Amiruddin dari jabatannya sebagai Pj Walikota Banda Aceh.
2. GMPB meminta pihak kepolisian untuk memanggil Amiruddin sebagai saksi terkait dugaan penyalahgunaan anggaran dalam proyek Lahan Nurul Arafah.
3. GMPB mendesak Amiruddin untuk turun dari jabatannya sebagai Walikota Banda Aceh karena dianggap tidak mampu memimpin Kota Banda Aceh dengan baik.
GMPB juga mengancam akan melakukan aksi lebih besar jika pemerintah kota tidak memberikan tanggapan dalam waktu singkat.(NT/Adam)