Menu

Mode Gelap
Kejaksaan Tinggi Sumsel Tetapkan 3 Orang Tersangka Kasus Korupsi Pahami Perbedaan Bronzer dan Contour untuk Hasil Makeup Maksimal Batuk Tak Kunjung Sembuh? Ini 7 Cara Mencegah dan Mengatasinya Secara Alami! 8 Barang yang Tidak Boleh Dibersihkan dengan Baking Soda Emas Antam Naik 15 Ribu, Berikut Harga dan Ketentuan Pajaknya Ternyata Anggaran Festival Durian Ke 2 di PUT Dialihkan Dinas Pariwisata RL Kesini

Edukasi

Prediksi Risiko Penyakit 2025, Pentingnya Deteksi Dini dan Pencegahan

badge-check


Ilustrasi virus Perbesar

Ilustrasi virus

Jakarta- Memasuki 2025, masyarakat diimbau untuk tidak hanya menjaga kesehatan, tetapi juga mewaspadai berbagai risiko penyakit yang diprediksi akan meningkat.

Praktisi kesehatan dari Mayapada Hospital Jakarta Selatan, dr. Ray Rattu, SpPD, mengingatkan bahwa penyakit infeksi masih menjadi ancaman utama.

Termasuk dalam kategori ini adalah new emerging diseases yang terus berkembang.

“Saat ini, beberapa pasien mengalami influenza A dengan gejala yang tak lagi khas, bahkan menyerupai COVID-19, meskipun hasil tes menunjukkan negatif COVID-19,” ungkap dr. Ray.

Menurutnya, varian baru penyakit infeksi semakin banyak, dengan gejala yang makin membingungkan.

Selain itu, penyakit menular lain seperti tuberkulosis (TBC) juga tetap menjadi perhatian utama.

Indonesia masih menjadi negara dengan kasus TBC tertinggi kedua di dunia setelah India. Upaya pengendalian penyakit ini memerlukan perhatian serius dari masyarakat dan pemerintah.

“Angka kasus kanker semakin tinggi, seiring dengan kemajuan teknologi skrining dan diagnosis,” jelas dr. Ray.

Ia menekankan pentingnya menjaga pola hidup sehat untuk mengurangi risiko, meskipun faktor lingkungan dan genetik tetap memengaruhi.

Kesadaran dan langkah pencegahan menjadi kunci untuk menghadapi tantangan kesehatan di masa depan. Dengan deteksi dini dan gaya hidup sehat, risiko penyakit dapat diminimalkan.(Red/detik)

Trending di Edukasi