Jakarta – Pengamat Pendidikan dari Vox Populi Institute, Indra Charismiadji mengatakan, tim bayangan di Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) berlaku layaknya bos.
Sehingga membuat ASN di kementerian itu hanya menjadi pesuruh dan tukang stempel.
“Justru mereka yang seolah menjadi bos seperti kata Nadiem kan, setara Dirjen. Jadi sekarang ASN Kemendikbud cuma jadi pesuruh dan tukang stempel,” kata Indra, Kamis (29/9/22).
Menurut Indra, kehadiran tim bayangan Nadiem membuat ASN di lingkungan Kemendikbudristek tidak nyaman.
Pasalnya mereka dianggap merusak susunan kerja di kementerian tersebut.
“Merusak suasana kerja di Kemendikbud sudah mulai banyak yang curhat kalau ASN Kemendikbud sangat tidak nyaman dengan kehadiran organisasi bayangan ini,” katanya.
Jadi tameng: ASN Kemendikbudristek seakan hanya diperlukan jika ramuan kebijakan mendapat respons negatif dari publik. Baru jika ada kondisi itu mereka didorong untuk menghadapi kecaman masyarakat.
“Tapi kalau ada apa-apa mereka yang suruh tanggung jawab. Kayak sekarang lagi diperiksa BPK, ASN yang ‘disetrap’ padahal yang ngawur ya tim bayangan ini,” ujarnya.
Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Makarim telah mengklarifikasi mengenai keberadaan tim bayangan dalam kementeriannya.
Tim yang berjumlah sampai ratusan orang itu menurutnya merupakan vendor dari GovTech Edu, bagian dari Telkom Indonesia, yang difungsikan untuk meramu dan memvalidasi kebijakan.
Menurut Nadiem, timnya itu difungsikan guna merancang kebijakan dalam dunia pendidikan supaya dapat tepat sasaran dan digunakan secara optimal.
Sebab selama ini produk teknologi yang dikeluarkan tidak mendengar masukan dari pengguna. Alhasil barang tersebut secara kegunaan kurang andal.
“Sering kali produk-produk teknologi juga produk tidak terlalu andal kualitas dan scale abilitynya tidak baik. Selain itu produk teknologi sering berubah fungsi dan tidak dikembangkan secara berkesinambungan. Ini permasalahan yang kami alami di Kemendikbudristek,” ujar Nadiem dalam rapat bersama Komisi X DPR RI, Senin (26/9) lalu. (danis/red)
📲 Ingin update berita terbaru dari