Menu

Mode Gelap
6 Minuman yang Berisiko Merusak Kesehatan Lambung dan Cara Mengatasinya Jelang Pelantikan, Trump Desak Pembebasan Sandera Israel di Gaza Doa dan Cara Mencegah serta Mengobati Penyakit Ain dalam Islam Produksi Pangan Meningkat, Prabowo Pastikan Stop Impor Beras 2025 Panduan Memilih Ekstensi Domain yang Tepat untuk Website Anda Banyak Semut di Rumah? Ini Cara Efektif Membasminya

SJ News

Perbedaan Gejala Cacar Air dan Flu Singapura pada Anak

badge-check


Perbedaan Gejala Cacar Air dan Flu Singapura pada Anak Perbesar

Perbedaan Gejala Cacar Air dan Flu Singapura pada Anak

Singapura- Penyakit cacar air dan flu singapura sering kali sulit dibedakan pada anak karena memiliki gejala serupa, terutama munculnya ruam pada kulit.

Cacar air, atau varicella, disebabkan oleh virus Varicella-zoster, sementara flu singapura atau hand, foot, and mouth disease (HFMD) disebabkan oleh virus dari keluarga enterovirus, terutama Coxsackievirus.

Meski serupa, kedua penyakit ini memiliki perbedaan yang signifikan dalam gejalanya.

Menurut dr. Irene Ratridewi, SpA(K), MKes, dari Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), ruam pada flu singapura biasanya lebih kecil dan padat dibandingkan ruam cacar air.

Ruam HFMD cenderung muncul di langit-langit mulut, pipi bagian dalam, gusi, lidah, serta telapak tangan dan kaki.

Kadang ruam ini juga bisa muncul di paha, siku, atau bagian atas lengan. Sebaliknya, ruam cacar air dapat menyebar ke seluruh bagian tubuh.

Selain gejala, kedua penyakit ini memiliki perbedaan dalam cara penularan dan masa inkubasi. Walaupun sama-sama menular lewat droplet, flu singapura cenderung menyebar lebih cepat.

Masa inkubasi HFMD berkisar antara satu hari hingga seminggu, sedangkan cacar air memiliki masa inkubasi yang lebih lama, yaitu sekitar 10 hingga 14 hari.

Penyakit ini sering kali menular di tempat-tempat umum seperti taman bermain, sehingga orang tua disarankan untuk waspada.

Sebagai catatan, mengingat perbedaan gejala dan pola penyebaran yang berbeda ini, orang tua perlu memantau gejala dengan teliti untuk mencegah salah diagnosis dan memberikan perawatan yang sesuai bagi anak.(Red/detik)

Trending di SJ News