Satujuang- Dr.Nick Maynard, seorang konsultan dokter bedah dari Inggris yang telah menjadi sukarelawan di Gaza selama hampir 15 tahun.
Ia menggambarkan pengalamannya di Rumah Sakit al-Aqsa sebagai sangat mengejutkan.
Maynard menyaksikan kasus-kasus terburuk dalam 30 tahun karirnya, dengan cedera klinis yang mengerikan, terutama dialami oleh anak-anak dan perempuan.
Ia mengenang kisah tragis seorang gadis kecil yang mengalami luka bakar parah sampai tulangnya terlihat, tanpa memiliki obat pereda rasa sakit yang memadai.
Pengalamannya di Gaza dianggapnya sebagai hal terburuk yang pernah dia saksikan dalam 35 tahun karir medisnya.
Dalam satu insiden, Maynard menemukan seorang anak laki-laki berusia enam tahun terluka parah dan ditinggalkan sendirian di unit gawat darurat, dengan cedera kepala, luka bakar parah, dan dada yang robek karena luka tembak.
Maynard dan rekan kerjanya melakukan segala yang mereka bisa untuk menyelamatkan anak itu, meskipun tanpa tempat tidur yang memadai di rumah sakit.
Mereka memberikan infus untuk mengatasi pendarahan dan berusaha menutupi luka bakarnya, namun nasib anak itu tetap tidak jelas.
Maynard, yang merupakan seorang konsultan ahli bedah pencernaan di Rumah Sakit Universitas Oxford, telah mengunjungi Gaza sejak tahun 2010 untuk mengajar bedah.
Namun pengalamannya di Rumah Sakit al-Aqsa menyisakan kesan yang menghantui.(NT/Republika)