Karena Asesmen Nasional yang sekarang digunakan tidak bertujuan untuk menghukum guru atau murid. Tetapi sebagai bahan refleksi agar guru bisa terus terdorong untuk belajar.
Selain itu supaya kepala sekolah termotivasi untuk meningkatkan kualitas sekolahnya menjadi lebih inklusif dan bebas dari ancaman tiga dosa besar pendidikan.
Semangat yang sama juga sudah kita dengar dari para seniman dan pelaku budaya, yang sekarang mulai bangkit lagi, mulai berkarya lagi dengan lebih merdeka.
Itu semua berkat kegigihan kita untuk melahirkan terobosan dana abadi kebudayaan dan kanal budaya pertama di Indonesia.
Dampaknya, sekarang tidak ada lagi batasan ruang dan dukungan untuk berekspresi, untuk terus menggerakkan pemajuan kebudayaan,†ucapnya.
Di akhir isi pidatonya, Nadiem mengajak agar semua perubahan positif yang diusung bersama ini tidak hanya dirasakan oleh para orang tua, guru, dan murid di Indonesia.
Tetapi sudah digaungkan sampai ke negara-negara lain melalui presidensi Indonesia di konferensi tingkat tinggi G20.
“Tahun ini bisa membuktikan diri bahwa tidak lagi hanya menjadi pengikut, tetapi pemimpin dari gerakan pemulihan dunia,†tutupnya.
Dalam kesempatan tersebut Wabup juga menyampaikan rencana pembangunan Gedung SMA baru di Kabupaten Sidoarjo yang menjadi salah satu prioritas pembangunan Sidoarjo.
Pasalnya beberapa kecamatan di Kabupaten Sidoarjo merupakan wilayah padat penduduk dengan jumlah SMA negeri yang minim. Seperti di wilayah Kecamatan Sedati.
“Pembangunan sekolah menjadi salah satu prioritas dari pamerintah, sepertidi wilayah Sedati yang padat penduduk, sehingga sangat diperlukan pembangunan gedung sekolah negeri baru,†katanya.