Kurban menempatkan kita berperan sebagai Nabi Ibrahim, sedangkan harta dan jabatan yang kita miliki adalah Ismail. Kita diperintahkan untuk memusnahkan rasa kepemilikan itu, karena sewaktu-waktu bisa diambil kembali oleh Allah SWT, dan yang tersisa hanyalah tingkat ketakwaan serta rasa syukur kita karena masih berkesempatan untuk menunaikan amal ibadah yang lain. (og)