Satujuang- Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu menyatakan bahwa perang di Gaza akan berlanjut meskipun ada kesepakatan gencatan senjata.
Dalam wawancara dengan Channel 14 Israel, Netanyahu menyatakan kesiapannya untuk menerima kesepakatan “parsial” yang memungkinkan pembebasan sandera.
“Kampanye militer akan terus berlangsung sampai rezim Hamas di Gaza dapat digulingkan,” ujar Netanyahu.
Bulan lalu, Presiden Amerika Serikat Joe Biden mengusulkan gencatan senjata enam pekan yang mengharuskan Hamas dan Israel menghentikan pertempuran serta membebaskan sandera.

Proposal ini juga mencakup negosiasi untuk gencatan senjata permanen jika periode enam pekan berjalan lancar. Namun, Israel awalnya menyetujui proposal ini sebelum kemudian menentangnya, dengan tujuan menghapuskan sepenuhnya keberadaan Hamas.
Sementara itu, Hamas menyambut baik proposal tersebut dengan beberapa perubahan, yang membuat proses negosiasi terhenti menunggu persetujuan akhir dari Hamas.
Netanyahu juga mengumumkan rencananya untuk mengakhiri operasi militer intensif di Rafah dan memindahkan pasukan ke perbatasan utara Israel dengan Lebanon.
Hal ini terjadi di tengah meningkatnya ketegangan setelah pembunuhan seorang komandan senior Hezbollah.
Hezbollah menanggapi rencana perang Israel dengan tantangan dan meningkatkan ketegangan bersama konflik di Gaza.(Red/CNN)