“Meningkatkan pengetahuan, sikap dan keterampilan orang tua dan anggota keluarga lain dalam membina tumbuh kembang anak,” tegasnya.
Untuk diketahui, angka prevalensi stunting secara nasional ditargetkan dapat turun menjadi 14 persen di tahun 2024. Di kabupaten Blitar, berdasarkan survey status gizi indonesia tahun 2022, prevalensi stunting mencapai angka 14,3 persen dan tahun 2023 naik 6 persen sehingga menjadi 20,3 persen.
Untuk itu Dicky mengajak berkolaborasi untuk terus menurunkan angka stunting. Ia bertekad, Kabupaten Blitar zero stunting guna mewujudkan Keluarga Berkualitas, Menuju Indonesia Emas, dimana sejalan dengan tema Harganas ke -31 tahun 2024.
“Ini artinya, PPKBD mampu bekerja sama dengan Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Desa dalam mengoptimalkan inovasi yang ada di desa agar tepat sasaran. Tentunya harapan kita semua, kabupaten Blitar bebas stunting, sampai zero,” tutupnya. (ADV/kmf/Herlina)