Jakarta- TikTok kembali melahirkan tren viral yang ramai diperbincangkan, yaitu “We Listen We Don’t Judge.”
Tren ini tidak hanya menjadi wadah kreativitas, tetapi juga ajang untuk berbagi cerita dan menghibur. Berikut ulasan lengkap mengenai tren tersebut.
Asal Mula Tren “We Listen We Don’t Judge”
Tren ini berawal dari sebuah video yang diunggah oleh akun TikTok @bccczsv. Dalam video tersebut, empat remaja sekolah secara bergantian mengungkapkan rahasia pribadi mereka.
Dimana sembari mengucapkan slogan “We Listen We Don’t Judge” yang berarti “kami mendengarkan, kami tidak menghakimi.”
Meski video asli telah dihapus karena teguran dari pihak sekolah, tren ini tetap berkembang dan diikuti oleh banyak pengguna TikTok dari berbagai negara, termasuk Indonesia.
Para kreator TikTok mulai membuat versi mereka sendiri, baik dengan nuansa serius maupun humor.
Makna di Balik Tren
Kalimat “We Listen We Don’t Judge” memiliki pesan mendalam tentang sikap empati dan penerimaan tanpa menghakimi.
Dalam setiap konten, slogan ini diucapkan serentak oleh para peserta, sebelum masing-masing mengungkapkan rahasia mereka.
Respons dari teman-teman dalam video menjadi fokus utama, di mana mereka mencoba untuk tidak menunjukkan reaksi yang menghakimi.
Meski awalnya sarat makna, banyak warganet memodifikasi tren ini menjadi konten hiburan dengan tema lucu dan ringan, tanpa mengurangi esensi kebersamaan.
Tren “We Listen We Don’t Judge” menunjukkan bagaimana TikTok menjadi ruang untuk berekspresi, berbagi, dan saling memahami.
Meski awalnya sarat makna, adaptasi humor membuat tren ini semakin populer dan relevan bagi pengguna dari berbagai latar belakang. Apakah ada tren TikTok lain yang menarik perhatian Anda?(Red/idntimes)