Ekbis  

Lemahnya Data Ekonomi Eropa, Harga Minyak Mentah Anjlok 2%

Avatar Of Tim Redaksi
Lemahnya Data Ekonomi Eropa, Harga Minyak Mentah Anjlok 2% Data Ketenagakerjaan As Menguat, Harga Minyak Turun Sedikit
ilustrasi

Satujuang– Harga anjlok 2% pada akhir perdagangan, dipicu oleh lemahnya data Eropa, Rabu (25/10/23).

Data aktivitas zona Euro secara mengejutkan mengalami penurunan pada bulan ini, menunjukkan bahwa kawasan tersebut mungkin akan tergelincir ke dalam resesi.

Lemahnya Data Ekonomi Eropa, Harga Minyak Mentah Anjlok 2%

Dikutip dari antaranews, data di Jerman menunjukkan bahwa resesi di negara tersebut sedang berlangsung.

Sedangkan dunia usaha di Inggris kembali melaporkan penurunan aktivitas bulanan, menyoroti risiko resesi menjelang keputusan suku bunga Bank of England pekan depan.

Baca Juga :  Harga Cabai Meroket, Disperindag Dorong Produktivitas Petani Lokal

Penurunan harga minyak ini merupakan yang terbesar kedua dalam satu hari sejak awal Oktober.

Data AS yang kuat dan upaya diplomatik di Timur Tengah meredam penurunan

Berbeda dengan Eropa, data AS menunjukkan keluaran meningkat pada Oktober karena sektor manufaktur bangkit dari kontraksi lima bulan.

Baca Juga :  Defisit Pasokan, Harga Minyak Naik Tipis

Kekuatan AS membantu mengangkat dolar, membuat minyak dalam mata uang dolar lebih mahal bagi pemegang mata uang lainnya.

Upaya diplomatik di Timur Tengah untuk membendung konflik antara dan Hamas juga telah meredam risiko, yang membantu mendorong harga Brent ke level tertinggi dalam sebulan pada Jumat (20/10).

Analisis

Penurunan harga minyak ini menunjukkan bahwa investor mulai khawatir tentang prospek global.

Baca Juga :  Presiden Jokowi Ingatkan AS tentang Gangguan di Asia Tenggara Dapat Berdampak Global

Hal ini dapat berdampak pada permintaan minyak, yang pada akhirnya akan menekan harga.

Namun, data AS yang kuat dan upaya diplomatik di Timur Tengah dapat meredam penurunan harga minyak dalam jangka pendek.

Google News Satujuang

Dapatkan update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News