Menu

Mode Gelap
2 Remaja Nekat Curi HP Sambil Ancam Korban Pakai Celurit Kejaksaan Tinggi Sumsel Tetapkan 3 Orang Tersangka Kasus Korupsi Pahami Perbedaan Bronzer dan Contour untuk Hasil Makeup Maksimal Batuk Tak Kunjung Sembuh? Ini 7 Cara Mencegah dan Mengatasinya Secara Alami! 8 Barang yang Tidak Boleh Dibersihkan dengan Baking Soda Emas Antam Naik 15 Ribu, Berikut Harga dan Ketentuan Pajaknya

SJ News

Krisseptiana Hendrar Prihadi Berikan Semangat Pada Sang Puan

badge-check


Krisseptiana Hendrar Prihadi tengah memberikan motivasi pada acara rembug perempuan Sang Puan di Balai Kelurahan Tegalsari Kecamatan Candisari Kota Semarang. Perbesar

Krisseptiana Hendrar Prihadi tengah memberikan motivasi pada acara rembug perempuan Sang Puan di Balai Kelurahan Tegalsari Kecamatan Candisari Kota Semarang.

Semarang – Krisseptiana Hendrar Prihadi memberikan motivasi dalam kegiatan “Sang Puan” (sayangi perempuan dan anak) yang di selenggarakan di Balai Kelurahan Tegalsari, Kecamatan Candisari Kota Semarang, Selasa (11/1/22).

Menurut Tia, panggilan akrab istri Wali Kota Semarang ini, Sang Puan adalah merupakan kegiatan Pra Musrenbang bagi perempuan dan anak, terdiri dari unsur lembaga kelurahan, PKK, FKK, disabilitas dan kepentingan anak dan perempuan yang nantinya dari rembug perempuan ini hasilnya akan di bawa dalam kegiatan Musrenbang.

“Sang Puan adalah merupakan kegiatan Pra Musrenbang yang membahas isu-isu perempuan dan anak di wilayah masing- masing terkait anak, perempuan, disabilitas dan juga korban kekerasan,” tutur Tia, saat ditemui awak media usai memberikan motivasi.

Program Sang Puan sendiri menurutnya sudah berjalan pada tahun anggaran 2018 dan telah mengakomodir kegiatan-kegiatan terkait program khusus perempuan dan anak di 177 kelurahan se-Kota Semarang sesuai anggaran yang tersedia.

Dalam kegiatan pemberdayaan perempuan yang biasanya bersifat topdown maka akan memunculkan dan menyesuaikan dari kegiatan masing-masing wilayah dimana setiap kelurahan mempunyai persoalan yang berbeda.

“Jadi, di 177 kelurahan ada kegiatan Sang Puan dan ada fasilitatornya dengan di dampingi camat dan lurah agar apa yang menjadi persoalan perempuan dan anak dapat terakomodir dengan menggunakan anggaran pemberdayaan perempuan,” ungkap Tia.

Menurutnya, dalam hal ini tidak terbatas hanya dalam anggaran pemberdayaan perempuan saja, namun bisa salurkan melalui kegiatan Musrenbang maupun dinas lainya.

Krisseptiana Hendrar Prihadi berharap, perempuan harus ikut berpartisipasi dalam pembangunan karena merupakan hal penting agar dalam kegiatan Musrenbang yang biasanya hanya berada pada bagian penyediaan konsumsi atau absensi pendaftaran, maka perempuan harus ikut andil dalam kegiatan Musrenbang.

“Jadi semangat baru, mudah-mudahan perempuan jadi semakin melek mengenai pembangunan dan memahami tentang penganggaran,” pungkas Tia. (had)

Trending di SJ News