Menu

Mode Gelap
UMP 2025 Naik, Berikut Rincian di Beberapa Provinsi Tikus Dalam Rumah? Ini Bahaya dan Cara Mengatasinya Dugaan Korupsi Tata Niaga Timah, Harvey Moeis Dituntut 12 Tahun Penjara Nikmati Meta AI dan Fitur Canggih WhatsApp Versi Terbaru Pemdes Air Kopras Salurkan BLT-DD Untuk 47 KPM Membatalkan Salat Saat Bencana Alam? Ini Pandangan Islam

SJ News

Krisis Narkoba ‘Kush’ Mewabah di Afrika Barat, Ancam Kesehatan Publik

badge-check


Tempat rehabilitasi pecandu narkoba Perbesar

Tempat rehabilitasi pecandu narkoba

Satujuang- Sebuah narkoba baru yang mematikan dan menyebar di berbagai negara, dikenal sebagai ‘kush’, telah menimbulkan kekacauan di Afrika Barat.

Narkoba ini menyebabkan penggunanya berjalan seperti zombie, dengan gerakan sempoyongan yang dapat berakibat pada cedera saat tertidur dan berjalan.

Dampak buruknya mencakup puluhan kematian setiap minggu dan ribuan orang dirawat di rumah sakit, terutama di negara Sierra Leone.

Kush merupakan campuran berbagai zat, termasuk ganja, fentanil, tramadol, dan formaldehyde sebagai bahan pengawet.

Meskipun ada klaim kontroversial tentang kandungan tulang manusia, para ahli menganggapnya sebagai rumor tanpa dasar.

Populer di kalangan pria berusia 18-25 tahun, kush menjadi masalah serius di Afrika Barat dengan sekitar 1 juta orang kecanduan zat ini.

Kondisi sosial buruk seperti pengangguran, kemiskinan, dan kurangnya harapan hidup di daerah tersebut menjadi faktor utama popularitas kush.

Langkanya layanan rehabilitasi narkoba memperburuk risiko kesehatan, terutama karena sulitnya mengendalikan proporsi dan konsentrasi zat-zat berbahaya dalam campuran kush.

Fentanil dan tramadol, opiat yang dapat menyebabkan kecanduan, bersama formaldehyde yang dapat menyebabkan halusinasi, meningkatkan risiko kesehatan bagi para pengguna.

Ahli memperingatkan bahwa jika kush mengandung opioid sintetik, hal ini dapat menyebabkan dampak serius, sebagaimana terjadi di Amerika Utara dan semakin mengkhawatirkan di Eropa.

Meskipun ada rumor tentang kandungan tulang manusia, ahli menyatakan ketidakmungkinannya dan menilai klaim tersebut sebagai taktik menakut-nakuti tanpa bukti mendukung.

Satu-satunya cara untuk memastikan kandungan kush adalah melalui analisis. Dengan tersebarnya kush di Sierra Leone dan negara tetangga seperti Guinea dan Liberia, penanganan serius diperlukan untuk mengatasi krisis narkoba ini.(NT/kumparan)

Trending di SJ News