Satujuang- Brigade al-Qassam, sayap militer Hamas, mengumumkan keberhasilan operasi dengan menggunakan bahan peledak anti-personel buatan lokal bernama Ra’diya.
Mereka melaporkan menyerang unit patroli Israel yang terdiri dari enam tentara di Tel al-Hawa bagian barat daya.
Menurut laporan Al-Mayadeen, serangan ini menyebabkan kematian dan luka-luka pada seluruh anggota unit tersebut.
Sementara itu, Brigade al-Mujahidin memperkenalkan sistem senjata lokal lainnya bernama rudal Haseb 111.
Faksi perlawanan Palestina ini mencatat rudal tersebut dikembangkan selama operasi militer Israel terhadap warga sipil Gaza yang disebut Operasi Badai Al-Aqsa.
Al-Mayadeen melaporkan bahwa produksi rudal ini merupakan pencapaian signifikan selama operasi tersebut.
Pejabat militer dan intelijen Israel menyimpulkan bahwa sejumlah besar senjata yang digunakan oleh Hamas dalam serangan pada 7 Oktober dan selama konflik di Gaza berasal dari persediaan militer Israel sendiri.
Meskipun Gaza telah mengalami blokade militer dari Israel, analis telah lama menyoroti rute penyelundupan bawah tanah sebagai kunci bagi Hamas untuk mempertahankan persediaan senjata yang memadai.