Honolulu– Kebakaran hutan dahsyat di kota Lahaina, Maui, Hawaii telah menyebabkan 93 orang tewas dan merusak sebagian besar kota.
Gubernur Hawaii, Josh Green, menggambarkan situasi di Lahaina sebagai “zona perang”. Api yang cepat merambat melalap area pantai barat laut Maui sejak tanggal 8 Agustus, menghancurkan kota resor bersejarah tersebut.
Meskipun sudah berhari-hari berlalu sejak kebakaran dimulai, petugas pemadam kebakaran masih berjuang melawan kobaran api.
Anjing pelacak telah dikerahkan untuk mencari korban yang mungkin masih terperangkap di reruntuhan kota yang hangus. Pejabat setempat terkejut dengan skala bencana ini.
Gubernur Green mengungkapkan bahwa saat ini masih dalam fase pemulihan akut, di mana upaya pencarian korban tewas masih dilakukan.
Jumlah korban saat ini mencapai 93 orang. Meskipun situasinya mirip dengan zona perang, bantuan yang diterima sangat luar biasa.
Green berjanji untuk menyelidiki tanggapan terhadap kebakaran dan sistem pemberitahuan darurat setelah beberapa warga mempertanyakan efektivitasnya.
Beberapa warga mengeluh bahwa mereka hanya mendapatkan sedikit peringatan sebelum kota mereka hancur dalam hitungan menit. Beberapa bahkan terpaksa melompat ke Samudra Pasifik untuk menyelamatkan diri.
Sistem peringatan yang ada, seperti sirene, tidak berfungsi saat kebakaran terjadi. Pemadaman listrik dan terputusnya jaringan seluler juga menghambat upaya peringatan lainnya.
Green menyatakan bahwa akan segera diketahui apakah langkah yang cukup telah diambil untuk mengaktifkan sirene.
Otoritas setempat telah menyediakan 1.000 kamar hotel untuk orang-orang yang kehilangan rumah dan menyediakan properti sewa gratis bagi keluarga yang menjadi korban. Lebih dari 1.400 orang telah ditempatkan di tempat penampungan darurat.
Sementara itu, orang-orang terus memeriksa database online yang mencantumkan ribuan nama individu yang telah ditemukan atau masih hilang.
Keluarga dan teman-teman korban hilang menggunakan media sosial untuk berbagi informasi tentang orang-orang tercinta yang belum ditemukan.
Meskipun belum ada angka pasti, ratusan orang dilaporkan masih hilang sejauh ini sejak kebakaran terjadi pekan lalu.(detik)