Moskow– Jenderal Kolonel Mikhail Teplinsky, komandan pasukan elite lintas udara Rusia, membocorkan jumlah korban yang diderita oleh unitnya.
Korban itu bertambah sejak invasi besar-besaran Moskow ke Ukraina dimulai.
“Pada hari Rabu (2/8) bahwa 8.500 pasukan terjun payung telah terluka sejak perang di Ukraina dimulai pada Februari 2022,” ujar Mikhail.
Angka tersebut menandai jumlah korban tertinggi di antara satu jenis kekuatan militer yang disebutkan oleh seorang pejabat tinggi militer Rusia sejak perang dimulai.

Dalam 17 bulan sejak perang dimulai, lebih dari 5.000 pasukan terjun payung yang terluka kembali ke garis depan setelah dirawat.
“Dan lebih dari 3.500 orang kami yang terluka sama sekali menolak untuk meninggalkan garis depan,” imbuhnya yang dilansir Radio Free Europe/Radio Liberty, Jumat (4/8/23).
Saluran televisi Zvezda dengan cepat menghapus pesan video ucapan selamat Teplinsky dari situs webnya dan dari saluran Telegramnya.
Langkah penghapusan pesan video itu dilaporkan Agentsvo, sebuah situs investigasi independen Rusia yang diluncurkan pada 2021.
Outlet berita Rusia, termasuk MK.ru, juga telah menerbitkan artikel yang menyertakan angka-angka korban pasukan Moskow yang dikutip dari Teplinsky.
Rusia jarang merilis angka kerugian pasukannya, tetapi ketika itu terjadi, perkiraannya jauh lebih rendah daripada yang diderita pihak Ukraina.
Layanan BBC Rusia melaporkan pada September 2022, mengutip data yang tersedia untuk umum, bahwa Rusia telah kehilangan lebih dari 900 tentara pasukan khusus.
Lalu pasukan terjun payung, marinir, dan pilot dalam lebih dari enam bulan invasi besar-besaran ke Ukraina.
Angka itu termasuk 151 tentara dari intelijen militer Rusia, 337 marinir, 245 tentara dari pasukan khusus Garda Nasional dan polisi antihuru-hara, 144 anggota unit elite penerjun payung.
Lalu ada 20 anggota Dinas Keamanan Federal (FSB), Layanan Pengawal Federal (FSO), serta setidaknya 67 pilot tempur.(sindonews)