Satujuang– Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskyy, mengungkapkan kekhawatiran kepada AS dan negara-negara Barat.
Hal ini karena AS dan Barat mungkin tidak memberikan perhatian yang cukup terhadap dukungan Ukraina dalam konflik antara Israel dan kelompok pejuang Hamas.
“Saya berharap agar dukungan AS dan negara-negara Barat tidak terpecah antara Ukraina dan Israel,” ujar Zelenskyy, Rabu (11/10/23).
Dalam sebuah wawancara dengan France 2, Zelenskyy menyatakan bahwa komunitas global mungkin kurang memperhatikan Ukraina.

Namun, ia tetap berharap akan adanya dukungan yang berkelanjutan dari AS dan negara-negara barat.
“Saya khawatir bantuan militer dari AS dan negara-negara Barat kepada Kiev mungkin melemah,” imbuhnya.
Ia menambahkan, bahwa jika bantuan untuk Ukraina dihentikan, maka kemenangan akan berada di pihak Rusia.
Kekhawatiran Zelenskyy ini berawal Pada tanggal 7 Oktober, setelah serangan dari kelompok pejuang Hamas terhadap Israel dari Jalur Gaza, sehingga situasi semakin memanas.
Serangan pejuang Hamas ini merupakan respons terhadap tindakan sewenang-wenang Israel terhadap Masjid Al-Aqsa di Yerusalem.
Sebagai tanggapan, Israel melancarkan serangan balasan dan Perdana Menteri Netanyahu mengumumkan kesiapannya untuk berperang.
Operasi Pedang Besi pun dimulai dan pengepungan penuh terhadap Jalur Gaza diperintahkan.
Bentrokan juga terjadi di Tepi Barat dan baku tembak terjadi di perbatasan dengan Lebanon.(republika)